Jimin tiba dirumah keluarga Kim dengan kacamata hitam yang sudah bertengger manis dihidungnya yang tidak terlalu tinggi.
Menyugar rambut kebelakang, Jimin mulai melangkah mendekat kearah adik dan keluarga Kim yang berdiri tepat didepan rumah, seperti tengah menyambutnya.
Jimin mengusung senyum lebar serta melambaikan tangan yang langsung mendapat decakan kasar dari Taehyung yang berdiri berdampingan dengan Ridha.
Oh, ayolah Taehyung masih tidak bisa menerima hari ini. Kenapa Jimin tidak tertabrak saja dijalan sehingga Ridha tidak perlu ikut kakak sialannya itu.
Taehyung merasa was-was jika Ridha jauh darinya, dia tidak percaya Jimin sekapipun laki-laki itu adalah kakak kandung dari kekasihnya. Walaupun Rain, papanya mengatakan tidak apa-apa, Jimin baik, dia bertanggung jawab.
Namun tetap saja Taehyung masih tidak yakin. Karena yang dia tahu Jimin itu orang asing.
Taehyung mendelik saat jimin yang sudah mengambil alih koper coklat milik Ridha. Gadisnya tidak membawa banyak barang. Iya, Taehyung mencegah, karena dia yakin Ridha hanya akan sebentar disana. semoga saja Ridha merengek ke kakaknya karena tidak betah dan meminta dipulangkan untuk tinggal kembali bersama dengannya.
"Nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya Jimin kearah Ridha. Gadis itu menggeleng.
Jimin lalu mengerdikkan dagunya kearah mobil mewah yang terparkir tidak jauh dari mereka. "Kamu masuk duluan ya, nanti kakak nyusul."
Taehyung membeo melihat interaksi mereka yang tidak sesuai dugaan. Kenapa kakak-adik ini terasa dekat? Sepertinya chemistry mereka sebagai kakak adik dulunya mulai kembali. Apa Ridha sudah ingat masa lalunya?
Taehyung tidak tahu.
Setelah melihat Ridha yang sudah masuk ke mobil hitam itu, Jimin memasukkan sebelah tangannya kedalam saku celana, menatap orang-orang didepannya dengan cermat, lalu senyuman yang sedikit mirip dengan Ridha tersunggingkan begitu saja.
Jimin memang terlihat seperti Ridha, hanya saja versi laki-laki. Dan tentu saja Ridha terlihat jauh lebih manis dari segi apapun. Taehyung mengakui.
"Terima kasih untuk kalian yang sudah menjaga dan merawat adik saya selama setehun terakhir," katanya tulus.
Lalu pandangannya mendadak sinis kearah ibunda Taehyung, Kim Taehee, "Tapi anda sama saja dengan keluarga sahabat anda yang suka menyembunyikan adik saya."
Kim Taehee bungkam, hanya diam menatap sosok Jimin yang berdiri tegap didepan mereka. Tidak ada yang salah dari yang Jimin katakan, karena dia memang meminta suaminya agar Ridha ditinggal berdua bersama Taehyung dulu agar Jimin tidak sadar jika Ridha tidak ikut dengan mereka.
Dan terbukti, Jimin sempat terkecoh waktu itu.
"Tapi tidak apa-apa selama kalian sadar jika Ridha lebih berhak bersama saya, karena saya adalah kakaknya." Tegas Jimin terkesan angkuh.
Merasa tidak ada kalimat yang ingin disampaikan lagi, Jimin berbalik hendak menyusul adiknya. Namun suara Rain membuat Jimin berhenti melangkah.
"Jimin, saya tahu orang seperti apa kamu ini. Saya juga tahu sehebat apa kamu sekarang. Saya hanya ingin kamu menjaga Ridha lebih baik dari kami. Saya dan istri saya sudah menganggap dia seperti anak kami sendiri."
Tetap berdiri ditempat, Jimin tersenyum miring. "Anda tahu tuan Rain. Anda tak perlu memohon seperti ini kepada saya. Ridha adik kandung saya, keluarga saya satu-satunya. Sudah sewajarnya saya melindunginya. Oh, tidak—kami saling melindungi satu sama lain."
Taehyung mengepalkan tangannya. Dia seharusnya tidak marah, tapi dia merasa perasaan buruk saat Jimin mengatakan kalimat itu. Apa yang sebenarnya Park Jimin rencanakan.
Sebelum Jimin melanjutkan langkah untuk menyusul adiknya dan meninggalkan pelataran rumah Taehyung. Laki-laki itu mendesis.
"Semoga kita tidak bertemu lagi."
🌠🌠🌠
YEAYYY!! Akhirnya~~~
Wkwkwk
MY DADDY'S YOUNG
Start : 19 Februari 2019 -
End : 26 Maret 2021
Gantung yeeee 😭😭
Satu kata buat Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy's Young [KTH] ✔️
Fanfic[Fanfiction: Comedy-Romance] "Woy... Gue ini Bokap lo! Dan lo harus sopan sama gue! Lo pikir apa ada anak yang kayak gini sama ortunya?! Nggak ada cuma lo!" "Emang ada juga bokap yang selalu ngejahili anaknya! Nggak ada cuma lo!" ~~ Takdir mempertem...