Seperti biasa vote sama komennya, ya 🙃
🙃🙃🙃
Hari sudah menjelang siang bahkan nyaris sore, tapi Ridha dan Jungkook masih belum tiba ditempat yang dituju.
Taehyung sudah mengirim pesan dari setengah jam yang lalu bahwa dia dan yang lainnya sudah menunggu di restoran seafood terdekat, tapi sampai sekarang orang yang ditunggu masih belum menampakkan batang hidungnya. Sampai-sampai orang tua Taehyung menjadi bosan sendiri karena terlalu lama menunggu dan memilih memesan makanan lebih dahulu.
Taehyung sendiri sebenarnya juga sudah keroncongan. Dia yakin cacing-cacing diperutnya sekarang sedang menjalankan aksi demo minta diisi, karena sudah lebih dari waktunya cacing diperut Taehyung diberi jatah makan siang. Tapi salahkan Taehyung disini karena nyatanya dia belum mau mengisinya, membuat Taehyung harus merelakan cacing-cacing itu mencuri semua nutrisi tapi dia tak boleh takut...
Sampai-sampai Seira juga mengharuskan dirinya sendiri untuk ikut menemaninya, menunda waktu makan.
Mungkin inikah yang dinamakan perasaan khawatir dan cemas saat anak gadisnya belum juga pulang kerumah.
Taehyung jadi tahu bagaimana cemasnya seorang ayah saat tahu bahwa anaknya yang bandel keluyuran tanpa tahu kapan akan pulang.
Taehyung jadi memiliki perasaan itu.
Perasaan yang menuntut dirinya menjadi pribadi seorang ayah yang protektif.
Tapi bagaimanapun alasannya Taehyung tetap khawatir.
"Tae kamu nggak lapar apa? Makan dulu yuk," ucap Seira yang sudah keberapa kalinya dia menawarkan Taehyung untuk makan.
Taehyung hanya diam, kalau Seira tak kuat menahan lapar kenapa mau repot-repot menemaninya. Taehyung sendiri tidak memaksa Seira untuk menunda jadwal makannya, dia yang mau sendiri.
"Bener kata Seira makan dikit, mereka juga nggak bakal ilang, kan? Ada Jeka yang jagain. Emang kamu nggak percaya Jeka," bujuk Mamanya yang membuat Taehyung terdiam sesaat.
Mamanya ini memang suka memanggil nama orang sesuka hati—katanya panggilan sayang. Bahkan, Taehyung saja masih sering dipanggil Taetae—nama panggilan waktu dulu dia masih kecil yang sampai sekarang masih tetap digunakan. Bahkan Papanya juga ikut-ikutan memanggil Ridha dengan sebutan sweety—katanya Ridha cocok dengan nama panggilan itu. Soalnya dia manis. Taehyung juga mengakui jika Ridha memang terlalu manis.
Tapi apa yang mamanya bilang memang benar juga. Tapi... entah kenapa perasaannya malah berpikir jika mereka tengah tersesat. Walaupun disana ada Jungkook tapi ada ratu tersesat bersamanya. Bagaimana jika Ridha yang menjadi petunjuk jalan?
Ah... Taehyung tak bisa memikirkannya lebih jauh.
Taehyung akan percaya kalau dia yang menyaksikannya sendiri, kecuali jika mereka berada dilingkungan sekolah karena tidak mungkin juga jika Tehyung kembali menjadi murid SMA sedangkan dia sendiri sebentar lagi akan diwisuda. Walaupun wajahnya bisa saja memanipulasi semua orang dengan menjadi anak SMA gadungan, mentok-mentok dia bakal dimasukkan ke kelas yang sama seperti Jungkook kekelas tiga, kalau dia mau mendaftar.
Tapi dia juga kasihan melihat Seira yang belum menyentuh makanannya sama sekali dan itu semua karena ingin menemani dirinya.
Taehyung cukup tersentuh akan hal itu.
"Yaudah, Tae mau makan sekarang," ucapnya melirik sekilas kearah Seira yang duduk disampingnya. Taehyung tidak ingin membuat anak orang sakit. "Tapi lo juga harus makan."
Seira membalasnya dengan tersenyum senang, kemudian dia mengambil garfu untuk menggulung pasta udang dipiringnya dan disodorkan kehadapan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy's Young [KTH] ✔️
Fanfiction[Fanfiction: Comedy-Romance] "Woy... Gue ini Bokap lo! Dan lo harus sopan sama gue! Lo pikir apa ada anak yang kayak gini sama ortunya?! Nggak ada cuma lo!" "Emang ada juga bokap yang selalu ngejahili anaknya! Nggak ada cuma lo!" ~~ Takdir mempertem...