Sahabat

239 16 0
                                    

Malam ini Amira sibuk mempersiapkan segala macam yang akan di bawanya PKL esok hari. Beberapa baju di masukkannya ke dalam ransel. Tak lupa beberapa buku catatan dan laptop juga ikut masuk ransel berwana merah maroon itu.

-klunting-

Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Amira segera mengambil hpnya di atas nakas. Matanya membulat sempurna ketika tahu siapa si pengirim pesan.

Titan : Semangat PKL nya! Kalo kata Dilan rindu itu berat, menurut gue yang paling berat itu merelakan. Hahaha..

Amira tersenyum membaca pesan dari mantan managernya itu. Jarang banget Titan kirim pesan kalau tidak ada suatu yang penting. Tapi kali ini, entah ada angin apa manager tampan itu mengirimi Amira pesan yang sangat nggak penting banget sama sekali.

Tanpa pikir panjang, Amira segera membalas pesan dari managernya itu.

Amira : Tumben kirim pesen? Biasanya sok jual mahal, pak! 😄 Btw makasih ya!

Titan : Sama-sama!

Amira tak membalas lagi pesan dari Titan. Di letakkan hpnya di samping kasur kemudian dilanjutkannya packing barang untuk di bawanya PKL esok hari. Malam ini Amira harus menyelesaikan packingnya, karena besok pagi dirinya harus berangkat pagi-pagi.

Selesai packing Amira merebahkan tubuh di kasurnya. Amira mengambil hp di sampingnya kemudian dilihatnya kembali pesan dari Titan. Baru akan membaca ulang pesan Titan, sebuah panggilan membuat hp nya berdering. Di layar hp tertera nama Rizal. Dengan malas, Amira menekan tombol hijau.

"Hallo, ada apa Zal?" Tanya Amira.

"Besok aku anter ke kampus ya?" Tawar Rizal dari seberang telepon.

"Besok aku jam 6 harus udah standby di kampus. Nggak usah lah! Kamu kasihan harus pagi-pagi banget ke rumah aku" tolak Amira.

"Nggak masalah! Sebelum aku jauh dari kamu, aku pengen nganterin kamu. Jadi, nggak papa ya aku anter?" Nada suara Rizal memohon.

"Yaudah, tapi on-time ya?"

"Pasti!"

"Oke!"

Rizal mengakhiri teleponnya. Hp Amira kembali menampilkan pesan dari Titan. Amira mulai membaca kembali percakapannya dengan Titan tadi.

"Kenapa nggak Lo aja sih yang suka sama gue?" Kata-kata itu tanpa sadar meluncur bebas dari mulut Amira.

Amira segera membungkam mulutnya setelah menyadari apa yang baru saja diucapkannya.

"Ngomong apa sih gue ini? Ngaco!"

Amira mematikan HP nya kemudian meletakkannya di nakas samping tempat tidurnya. Amira membenahi posisi tidurnya sembari memejamkan mata.

***

Rizal memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali diliriknya wanita yang tengah asik nemainkan ponsel di sampingnya itu.

"Nanti kalo udah sampe tempat PKL, langsung hubungi aku ya!" Pinta Rizal pada kekasihnya.

"Siap pak Bos!" Amira mengalihkan perhatiannya pada Rizal sembari tersenyum.

"Pasti aku kangen banget sama kamu" kata Rizal sembari membalas senyum Amira.

Amira hanya bisa mempertahankan senyumnya sembari mengalihkan pandangannya. Perlahan senyum di bibir Amira mulai pudar.

'Andai gue punya perasaan yang sama kaya lo, pasti kita udah jadi pasangan paling bahagia, Zal' batin Amira.

Tak terasa mobil Rizal sudah memasuki area kampus Amira. Bus yang akan mengangkut mahasiswa PKL juga sudah terparkir. Rizal menghentikan mobilnya tak jauh dari bus itu. Amira juga Rizal turun dari mobil.

Amira [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang