Amira keluar dari kamarnya dengan dandanan yang paripurna. Make up tipis yang disapukan di wajahnya memberi kesan natural. Dress setinggi lutut dengan tatanan rambut Curly nya menyempurnakan kecantikan Amira malam ini.
"Anak mama cantik banget, mau kemana?" Tanya mama Amira yang sedang menonton tv di ruang keluarga dengan sesekali melirik Amira.
"Amira mau ke nikahan sepupunya Titan, ma! Dia ngajakin Amira" jawab Amira.
"Titan? Manager outlet lama kamu?" Tanya mama Amira.
"Iya, ma!"
Mama Amira kini memandang wajah Amira penuh tanya "Kamu sama Titan pacaran?"
Amira menggeleng cepat "Enggak, ma!"
"Pacaran juga nggak papa kok!" Mama Amira terkekeh kemudian kembali fokus dengan tv-nya.
Bel rumah berbunyi. Mama Amira memberi kode agar Amira tetap di tempatnya dan mama Amira segera beranjak membukakan pintu. Tampak sok-sok Titan di balik pintu berbalut tuxedo abu-abu.
"Malem, Tante!" sapa Titan ramah sembari meraih tangan mama Amira untuk menyalami.
"Malem. Eh, Titan. Mau keluar sama Amira?" Tanya mama Amira basa-basi.
"Iya tante, saya mau ajak Amira ke nikahan kakak saya. Boleh Tante?" Ijin Titan.
'Udah ganteng, sopan lagi!' batin mama Amira.
"Boleh dong! Masuk dulu, Tante panggilkan Amiranya"
Baru mama Amira berbalik, Amira sudah muncul dari balik pintu. Titan memandang takjub wanita yang diam-diam telah mencuri hatinya itu.
"Tante, ini anaknya ya?" Tanya Titan masih dengan ekspresi melongo menatap Amira.
"Eh, i-iya, ini Amira!" Mama Amira bingung.
"Kok cantik banget?" Kali ini matanya beralih pada mama Amira.
Amira tersipu. Mama Amira hanya senyum penuh arti.
"Jangan bikin gue ge-er deh!" Kata Amira dengan pipi memerah.
"Udah sana berangkat! Tar kemalaman lagi!" Mama Amira mendorong Amira lebih maju ke samping Titan.
"Kita berangkat ya, Tante!"
Titan menggandeng Amira menuju mobilnya. Jantung Amira bekerja lebih keras saat Titan menggenggam tangannya. Setelah keduanya masuk mobil, Titan segera memacu mobilnya menuju tempat acara pernikahan.
***
Titan dan Amira memasuki gedung pernikahan kakak sepupu Titan. Baru memasuki gedung, Titan di sambut salah seorang kerabatnya.
"Wah, Titan bawa cewek nih! Bentar lagi Lo yang nyusul mbak Fifi" kata salah satu kerabat Titan yang usianya kurang lebih sebanyak dengan Titan.
"Bisa aja Lo, Van! Doain aja biar dia mau nyusul sama gue" Titan melirik Amira yang kini menatapnya tajam.
Amira mencubit punggung Titan hingga membuat Titan meringis kesakitan.
"Sakit tau!" Gumam Titan.
"Makanya jangan ngomong aneh-aneh!" Bisik Amira.
"Emang Lo nggak..."
"Tan, salaman dulu gih sama mbak Fifi! Lo kan adek kesayangan dia!" Kata kerabat Titan yang belakangan diketahui Amira bernama Ivan itu.
"Eh, iya! Yuk!"
Titan menggandeng Amira menuju pelaminan. Kedua mempelai pengantin menyambut Titan dengan senyum lebar. Pengantin wanita yang Amira ketahui bernama Fifi itu memeluk Titan erat, menandakan adanya kedekatan antara Titan dan Fifi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amira [ COMPLETED ]
RomanceJodoh itu di tangan Tuhan... Of course... Cinta tak harus memiliki... Munafik.. Cinta akan tumbuh karena terbiasa... Oh ya? Amira memiliki kisah cinta yang indah, punya pacar yang tampan, baik, dan pengertian. Sampai suatu hari Amira bertemu dengan...