Amira duduk di sofa ruang tamu apartemennya memperhatikan suaminya yang sedang sarapan. Hari ini Amira masih harus stay di rumah karena ijin sakit dari rumah sakit masih sampai besok. Sebenarnya Amira sudah merasa lebih enak, tapi Titan melarang keras Amira untuk berkegiatan sampai masa istirahat dari rumah sakit habis.
"Nanti Firman bakal ke sini nemenin elo. Ema hari ini nggak bisa ke sini soalnya" ujar Titan.
"Ngapain mesti ngrepotin Firman sih, Tan? Gue udah nggak sakit" Amira menekuk wajahnya.
"Demi kebaikan Lo juga. mir! Gue nggak mau sampe Lo kenapa-kenapa"
"Lebay!" Gumam Amira.
"Demi Lo juga!" Sahut Titan yang ternyata mendengar gumaman Amira.
"Yaudah, gue berangkat kerja dulu. Lo harus istirahat. Bentar lagi Firman sampe sini. Kalo butuh apa-apa, Lo bilang sama Firman!" Instruksi Titan.
"Iyaaa!" Sahut Amira sembari memutar bola matanya malas.
Amira meraih tangan Titan dan menempelkan pada keningnya sekilas. Usai mengusap ujung kepala Amira, Titan segera berangkat kerja.
***
Amira membolak-balik buku catatan kuliahnya. Sesekali dilirik adik iparnya yang sedang asyik bermain game di hpnya. Firman sebaya dengan Ema, tapi sepertinya lebih mudah menemukan topik pembicaraan saat dirinya bersama Ema.
"Man, gue boleh tanya sesuatu?" Amira memulai pembicaraan.
"Apa kak?" Firman masih fokus dengan handphone nya.
"Sebelum nikah sama gue, kakak Lo pernah punya cewek?" Tanya Amira.
Firman langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Amira penuh tanya.
"Kan kakak istrinya kak Titan, harusnya lebih tau kan?"
"Gue belum tau banyak tentang kakak Lo. Gue dulu nggak pernah mau tau, tapi sekarang , kayanya gue perlu tau semua tentang kakak lo" jelas Amira.
"Kenapa nggak tanya kak Titan langsung?" Tanya Firman.
"Gue..."
"Nggak enak? Malu? Gengsi?" Potong Firman.
Amira mengangguk ragu. Tapi memang benar apa yang dikatakan Firman. Memang itu yang dirasakan Amira jika harus bertanya pada Titan langsung.
"Kak Titan itu nggak pernah bawa cewek pulang ke rumah" Firman memulai ceritanya "Nggak pernah ada cewek yang di kenalin kak Titan ke keluarga selain kakak".
Amira mendengar dengan seksama setiap penjelasan dan cerita Firman. Baginya sekarang, cerita Titan lebih menarik daripada cerita drama Korea yang sedang digandrungi para cewek.
"Dia itu nggak pekaan orangnya kak. Ada cewek suka sama dia, bakal dia abaikan kalo dia nggak tertarik. Menurut gue, dia lebih suka game online daripada cewek cantik yang sedang cari perhatian sama dia" Firman terkekeh.
"Pernah dia bawa pulang cewek sebelum dia bawa kak Amira ke nikahan kakak Fifi. Dia nggak ngenalin sama papa mama, malah tuh cewek yang nekat ngenalin diri. Tapi kak Titan kaya risih sama tuh cewek" Lanjut Firman.
"Siapa namanya?" Amira penasaran.
"Nggak tau!" Firman mengendikkan bahunya "Sebelum nyebut namanya, kak Titan narik tuh cewek keluar rumah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amira [ COMPLETED ]
RomanceJodoh itu di tangan Tuhan... Of course... Cinta tak harus memiliki... Munafik.. Cinta akan tumbuh karena terbiasa... Oh ya? Amira memiliki kisah cinta yang indah, punya pacar yang tampan, baik, dan pengertian. Sampai suatu hari Amira bertemu dengan...