"Ada yang pingsan!!"
Teriakan seorang gadis muda mencuri perhatian orang-orang di sekitar toliet. Tak terkecuali Titan, Ema, dan mama Amira karena memang jarak toilet dan ICU tidak begitu jauh.
Sebenarnya Titan tak ingin menghiraukan orang itu. Ema dan mama mertuanya sedang dalam keadaan yang tidak baik untuk di tinggalkan. Tapi hatinya memberontak, dia harus melihat siapa yang pingsan. Bukankah Amira juga sedang di toilet?
"Ma, Titan nyari Amira dulu ya?" Pamitnya pada mama mertuanya.
Setelah mendapat anggukan, Titan bergegas menuju toilet yang telah di kerubungi banyak orang. Setelah berhasil menyeruak kerumunan orang itu, Titan terbelalak ketika mendapati Amira sudah terkulai tak berdaya di lantai toilet. Tanpa pikir panjang Titan segera membopong tubuh Amira dan membawanya ke IGD rumah sakit.
Titan menunggu di luar IGD, dia merutuki dirinya sendiri yang lalai menjaga istrinya. Beberapa saat kemudian seorang dokter keluar dari ruangan itu.
"Gimana keadaan istri saya dok?" Tanya Titan pada dokter itu.
"Istri anda seperti kelelahan dan dehidrasi. Asam lambungnya juga naik. Untuk malam ini, saya anjurkan istri anda untuk di rawat di sini dulu untuk menghabiskan infus penambah cairan tubuh" jelas dokter itu.
"Baik dok. Lakukan yang terbaik buat istri saya!"
Dokter itu mengangguk "Silahkan kalau mau di jenguk, sebentar lagi pasti istri anda akan sadar".
"Terimakasih, dok!"
Titan segera masuk ruang IGD menemui Amira.
***
Amira mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya ruangan IGD.
"Amira, lo udah sadar?" Titan mendekat pada brankar Amira.
"Tan, gue..." Amira berusaha untuk duduk, Titan membantunya duduk bersandar.
"Lo perlu banyak istirahat. Sekarang makan dulu, asam lambung Lo naik. Pasti Lo telat makan kan?"
Titan mengambil makanan di atas nakas yang di belinya sebelum Amira sadar tadi untuk Amira. Titan menyuapkan makanan Amira, tapi Amira menolak.
"Tan, gue nggak nafsu makan" tolak Amira.
"Mir, Lo nggak mau bikin Mama tambah sedih kan? Kalo mama tau Lo kaya gini, pasti dia bakal tambah sedih. Lo harus makan biar keadaan Lo cepat pulih" bujuk Titan.
Titan berhasil, Amira mengangguk dan menerima suapan Titan. Dengan telaten Titan menyuapi istrinya hingga suapan terakhir. Selesai menyuapi, Titan mengambilkan minum untuk Amira.
Selesai dengan kegiatan makan Amira, Titan duduk di samping brankar Amira dan menatapnya lembut.
"Maafin gue ya? Gue nggak bisa jaga Lo dengan baik"
Amira mengerutkan keningnya "maksudnya?"
"Karena gue nggak perhatiin Lo, Lo jadi telat makan. Lo jadi sakit begini" Titan merundukkan pandangannya.
Amira menggeleng "Lo nggak salah. Gue sendiri yang salah karena nggak jaga kesehatan. Gue yang harusnya minta maaf udah ngerepotin elo"
"Mir" Titan meraih tangan Amira "Lo itu istri gue. Gue udah pernah bilang jauh sebelum kita nikah, Lo nggak pernah ngerepotin gue".

KAMU SEDANG MEMBACA
Amira [ COMPLETED ]
RomansJodoh itu di tangan Tuhan... Of course... Cinta tak harus memiliki... Munafik.. Cinta akan tumbuh karena terbiasa... Oh ya? Amira memiliki kisah cinta yang indah, punya pacar yang tampan, baik, dan pengertian. Sampai suatu hari Amira bertemu dengan...