Sesuai janjinya pada Shera, Risty langsung menjemput Shera ke toko buku ayahnya.
Risty sengaja mengendarai motor, sebab Shera tak suka jika Risty membawa mobil, karena Shera agak segan jika naik mobil.
"Om Adi!"
Adi yang sibuk membaca koram di dalam toko segera menghampiri Risty yang baru saja melepas helm dikepalanya.
"Eh, Risty. Nyari Shera, yah?", tanya Adi ramah.
"Om tau aja. Shera dimana, om?"
"Lagi nyusun buku di dalam toko. Kamu masuk aja."
Risty nyengir. "Makasih, om. Risty masuk dulu."
Adi kembali melanjutkan aktivitas membaca korannya, sedangkan Risty sudah melangkah masuk dan menemui Shera.
"Shera!"
"Eh, ada lo ternyata. Bentar." Shera menyusun buku yang masih tersisa. Setelah usai menyusun beberapa buku, ia langsung menghampiri Risty.
"Ayo! Mumpung toko eskrimnya lagi nawarin banyak rasa eskrim varian terbaru."
"Oke, gue pamit ke ayah dulu."
Shera berjalan lebih dulu, lalu Risty mengikut dibelakangnya.
"Ayah!", panggil Shera yang membuat Adi menyudahi sejenak aktivitas membaca korannya.
"Kenapa, nak?", tanya Adi.
"Shera mau izin, yah. Risty mau ngajakin Shera ke toko eskrim yang baru buka itu," ujar Shera yang langsung diangguki oleh Risty.
"Betul itu, om! Jadi, om mau yah kasih izin? Risty beliin eskrim coklat deh buat om. Ya, om?" Risty berusaha membujuk, dan langsung dihadiahi kekehan oleh Adi.
"Iya, kalian boleh pergi. Kapan sih om nggak ngizinin kalian pergi? Tapi ingat, hati-hati! Jangan ngebut bawa motornya!"
Risty menyengir kian lebar. "Siap, om!"
"Ayah, kami pergi dulu." Shera mendekati ayahnya, dan mencium punggung tangan ayahnya. "Assalamu 'alaikum!"
"Wa'alaikumussalam!"
Risty pun melakukan hal yang sama, mencium punggung tangan Adi lalu keluar dari toko buku.
Setibanya di luar toko buku, Risty segera menyerahkan kunci motor pada Shera.
"Gue lagi nih yang nyetir?", tanya Shera menunjuk dirinya sendiri.
"Hehehe, iya!"
Shera memutar kedua bola matanya, meraih kunci motor dari tangan Risty.
Terlebih dahulu Shera merapikan kunciran rambutnya agar sedikit lebih rapi. Hari ini Shera memakai celana jeans yang panjangnya selutut, dipadukan dengan baju kaos berwarna merah yang ukurannya sedikit longgar.
Berbeda halnya dengan Risty. Gadis itu nampak cantik dengan celana jeans yang panjangnya semata kaki, dipadukan dengan jaket denim. Wajahnya dipoles make up tipis.
Setelah mengenakan helm, Shera naik keatas motor lebih dulu. Setelah motor sudah bisa dijalankan, barulah Risty naik dan duduk dibelakang Shera. Memastikan semuanya telah siap, Shera mulai menjalankan motor dan menuju ke toko eskrim yang ingin mereka tuju.
***
"Berhenti disini, Ra!"
Shera segera menghentikan motornya tepat di parkiran toko eskrim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Choice
Teen FictionPutus cinta saat masih duduk di bangku SMP nyatanya membuat Cakra berlaku seorang pemuda yang sangat menyebalkan. Tak ada hari bagi pemuda itu untuk tidak membuat kekacauan. Ada satu hal yang sangat senang Cakra lakukan selain berbuat onar. Ia senan...