SEPULUH

20.6K 1K 22
                                    

Holaa💕💕💕

Tetap semangat nungguin Satya - Netta oke❤koreksi juga kalau ada typo dan lainnya😂

Saya lebih suka baca in komen kalian deh😊makasih buat masukan dan terus koreksi kalau saya ada salah dalam penulisan ya❤

Enjoyyyyyy

Happy Reading!!

***

"Bokap gue---" ucap Novi sembari menitikan air mata.

"Kenapa? " Netta yang menyadari akan kabar yang tak enak langsung bertanya.

"Bokap gue nyuruh pindah sekolah." Katanya membuat semua menatap gadis itu tak percaya.

Mereka berlima termenung dan kembali menatap Novi meminta penjelasan yang lebih dapat di mengerti.

"Yang parahnya gue gak di kasih tau apa apa, bokap sama nyokap udah dari lama ngurusin surat kepindahan gue dan sekarang tiba-tiba sore nanti malem kuta garus udah ada di bandara buat terbang ke london." ucapnya panjang lebar dengan masih ada sesegukan kecil.

Memang tak aneh jika orangtua Novi memindahkan gadis itu karena mereka tinggal di kota sana, tapi masalahnya tak ada sedikitpun informasi yang samapi pada Novi membuat gadis itu tak bisa menolak perintah sang Ayah yang sangat tegas tersebut.

"Kok mendadak gini sih! Apa alasanya?! " ucap Desti yang tak mengerti.

"Gue juga gak tau tapi bokap sama nyokao gak mau tau, pokoknya gue harus ikut. " balasnya.

"Tapi lo balik lagi kan Nov? " ucap Selly.

"Gue gak tau pasti Sel. " Novi menggelangkan kepalanya tak tahu menahu.

"Main aja dulu yu." ucap Aulia.

Semuanya menatap Aulia tak habis pikir,  bisa-bisanya gadis itu mengajak main sedangkan keadaan sedang tak kondusif seperti ini.

"Bokap nyuruhnya sekarang langsung pulang karena gue harus packing,  soalnya langsung berangkat sore ini. " namun Novi membalas ucapan Aulia dengan sabar.

Mereka berenam berpelukan bersama dan menangis bersama, walaupun berat tapi mereka bisa apa untuk mencegah Novi pergi.

"Makasih banyak buat semuanya, gue udah ngelewatin susah seneng bareng kalian selama ini. Walau kita baru setahun, tapi kalian emang udah kayak keluarga gue. Kalian sahabat paling terdepan yang pernah ada, gue bersyukur banget bisa ketemu sama kalian dan gue mau nangis pecah sekarang juga. " ucapnya yang memang tangisnya benar-benar pecah.

Aulia menyeka air matanya seraya berkata "Kita juga beruntung banget ketemu sama lo Nov, berkat lo ulangan matematika kita gak anjlok dan sekarang gak ada lo gue gak tau lagi deh." ucap Aulia yang langsung mendapat toyoran kepala dari mereka berlima.

"Gue kira lo bakal ngewakilin kita semua ngomong beraq!!" ucap Desti yang kesal akan ucapan Aulia barusan.

"Kita juga bersyukur banget bisa punya temen macem lo Nov dan gue gak nyangka banget kalo kita harus berpisah dengan cara yang emang tiba-tiba banget. Tapi, seenggaknya kita masih bisa kirim-kirim kabar kan. Jangan lupa kabarin kita selama lo di sana, meski di enggak-enggak juga kita bakalan kangen lo Nov. Apalagi contekan dari lo, gue pasti kangen banget. "ucap Aulia panjang lebar dan kali ini memang agak lurus ucapanya tapi sedikit kurang mengenakan di akhir kalimatnya.

Selly yang berada di sampinya langsung menepuk pundak Aulia, "Gue terharu sama ucapan lo Ul, tapi ada bagusnya kalau kalimat akhir kagak usah diucapin."

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang