Ciao 👋👋👋 Saya up cepet karena emang seharusnya mungkin saya ngegantiin update-an yang berbulan gak up😊
Tapi tetep, makin banyak VOTE & COMMENT dari kalian, saya bakalan cepet up❤
Sorry kalau banyak typo yang bertebaran, soalnya saya belum ralat ulang☺
Happy Reading 😍
***
"Lo budeg? Atau gimana? " sentak Arga.
Netta yang merasa dirinya memang salah hanya diam membeku di tempat tanpa kata.
Ia kembali mengangkat wajahnya dan berkata, "Ngapain lo disini? "
"Apa masalahnya sama lo? " sungut Arga.
"Ya-yaa.. Lo gak seharusnya ada di sini kan. " bela netta untuk dirinya sendiri.
"Terus lo? " tunjuk Arga.
"Ya gue cuma mau bilan--"
"Gue gak butuh ceramah dari lo! " kata Arga.
"Buk--"
"Dan gak pernah ada yang berani nyusul gue ke sini, ya keculi lo! " ucapnya lagi dengan memotong perkataan netta.
Netta memutuskan untuk tidak ikut campur saja. Ah, lagi pula siapa dirinya. Ia berbalik arah dan kemudian berjalan meninggalkan rooftop dengan Arga yang sama sekali tak menghentikannya.
"Kenapa gue bego banget ya? Gue pake nyusul segala, nyesel gue! " bentaknya pada diri sendiri.
Ia hendak masuk ke kelas, namun langkahnya terhenti. Rupanya ada guru di kelasnya.
Oh ayolah, ini baru hari pertama tapi sudah begini. Namun dengan sangat tiba-tiba pundak netta di tepuk oleh seseorang, refleks ia langsung berbalik.
"DARR! " Kata orang itu.
Netta yang melihat membelalakan matanya, "Sera? Hera? Ngapain kalian ada di sini? "
"Tadi kita tuh nyari lo, tapi lo nya gak ketemu. Pas mau balik ke kelas, eh udah ada guru. " ucap sera.
"Terus kenapa gak masuk? " tanya netta.
" Males ah, mending kantin. " selah Hera dengan menaik turunkan alisnya sembari menatap netta dan sera berganti an.
Tanpa menunggu jawaban dari keduanya, hera langsung merangkul pundak mereka dan menggiringnya ke kantin.
Sesampainya di kantin, mereka duduk dan memesan minuman segar untuk cuaca yang panas ini.
"Bentar lagi bel pulang sekolah pasti bunyi, gimana kalau kita main ke rumah lo nett? Ya.. Supaya lebih deket aja? " tanya Hera meminta persetujuan dari gadis yang saat ini sedang meminum minuman nya.
"Oke. " tanpa pikir panjang netta mengiyakan.
"Yess! " ucap kompak keduanya.
***
Sesampainya mereka di depan rumah netta, satpam membuka kan gerbang yang tinggi dan menjulang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister [END]
Ficção AdolescenteHanya tentang adik kakak yang memiliki masing-masing dua karakter saja di dalam keadaan tertentu. Bukan dua kepribadian, melainkan lebih kepada dua sifat. Jika di depan mereka memasang wajah dingin nan datar bak tembok afrika, lain halnya jika pada...