EMPAT PULUH

11.9K 584 49
                                    

Sepertinya kemarin partisipasi kalian menunggu cerita saya sangat kurang😩

Jangan pernah bosan untuk VOTE & BOM COMMENT cerita ini guys! 😊

Saya bakal double up kalau kalian semangat nunggu cerita ini☺Seenggaknya kalian hargain usaha saya untuk menulis cerita ini😩ya salah satunya dengan VOTE❤

Yang VOTE cerita ini cuma 1/4 dari pembacanya. Bahkan gak setengah dari pembaca, jujur saya agak gak mood lagi buat nerusin cerita ini.

Karena saya akan semangat up ketika liat kalian semangat nungguin cerita saya ini😊tapi kalau sebaliknya saya gak jamin kalau saya bakalan up lagi setelah ini.

Enjoy guys.. Semangat💕

Happy Reading!!

***

"Ga! " seru netta.

"Gue mau duduk sebentar ta! " ucap arga yang duduk di salah satu bangku panjang di mall.

Tadi gadis ini bilang mau jogging, tapi malah jogging di mall dengan arga yang harus membawa belanjaannya. Ah, arga sudah pegal dari tadi keliling mall ini.

Hampir dua jam mereka berada di mall ini, hanya karena netta yang berkeliling tanpa henti. Entah kenapa gadis ini seperti kesetanan saat berbelanja, apapun ia beli. Arga memang tak masalah, tapi masalahnya adalah arga yang harus membawa belanjaannya semua.

"Lo bilang mau jogging! Gue ogah kalau kayak gini lagi. " tolak araga yang masih duduk di tempatnya.

Netta ikut duduk di samping arga, "Ya kan joggingnya di mall biar gak panas. " protes netta.

"Ini shopping! Bukan jogging! " sentak arga kesal.

"Tetep aja sama! Ujungnya ing! " tegas netta.

"Bodo! Gue mau makan. " Arga berdiri dan berjalan keluar mall meninggalkan netta.

"Arga ih!! Ini belanjaannya!! " teriak netta membuat semua orang memusatkan perhatiannya pada netta.

Netta menghembuskan nafas kasar. Arga sialan! Lihat saja nanti, akan netta balas.

Dengan sudah payah netta membawanya dan berjalan keluar mall, ia mengedarkan pandangannya mencari arga tapi tal ketemu.

Tin

Itu arga! Dasar, pemuda itu malah dengan santainya mengendarai mobil dan berhenti di depannya.

"Mati aja lo sana! " sentak netta.

"Eits! Gue tinggal mampus lo! " balas arga.

"Lo bukan bantuin gue! Kan berat! Laki-laki macam apa lo sampe tega biarin cewe cantik, rapuh kayak gue bawa belanjaan segini bejibun sendirian? " sungut netta.

"Sekarang tau kan gimana beratnya belanjaan lo? Dua jam gue bawa itu. Dan yang lo inget adalah.. Laki-laki juga manusia ya!! " tegas arga.

"Bejat lo! Kan ini berat. " protes netta lagi.

"Berat kan? Lebih berat lagi dompet gue yang udah terkuras habis. " sungut arga yang tak kalah hebohnya.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang