EMPAT PULUH TIGA

16K 693 103
                                    

Perhatian!! Untuk chapter selanjutnya adalah ENDING!! Jadi saya harap kalian VOTE dan COMMENT sebanyak-banyaknya supaya saya bisa Up cepet ☝☝☝

Siapkan diri kalian untuk menuju ENDING😂Semua kebenaran bakalan di kupas di chapter berikutnya, semua yang janggal bakalan di jelasin di sana.

Tetap semangat dan Enjoyyyyy😘😘😘

Happy Reading!!

***

Satya tak tahu sekarang harus berbuat apa, bagaimana cara mendapatkan donor darah secepat ini? Apa ia harus menghubungi dad? Ah, jangan ini akan semakin memperpanjang masalah.

"Kak. " seru aulia yang baru datang.

Satya menoleh dan tak mengucapkan sepatah apapun.

"Netta baik-baik aja kan?" tanya aulia cemas.

Satya menghembuskan nafas kasar, "Netta ngeluarin banyak darah, dia butuh donor darah sekarang. Sedangkan golongan kakak sama netta gak sama, kakak A netta B. " papar satya yang menenggelamkan wajahnya di antara kedua telapak tangannya.

Aulia tersenyum, "Kak!! " serua aulia sembari menyentuh pundak satya membuat pemuda itu melihat ke arahnya.

"kenapa? " tanya nya yang heran melihat senyum yang di terbitkan aulia.

"Golongan darah aku B kak! " seru nya.

"Kamu yakin? " tanya satya memastikan.

"Iya.. " aulia meyakinkan satya.

"Kamu mau donorin darah buat netta? " tanya satya, barangkali gadis itu enggan.

"Astaga kak, netta temen aku. Gak ada alasan buat aku enggak ngasih darah ke temen akubyang sedang membutuhkan kan? " satya tersenyum senang mendengar penuturan.

"Yaudah, kalau gitu kakak panggil dokter dulu ya." aulia mengangguk.

Satya beranjak dari tempatnya, ia akan memanggil dokter. Ini... Sangat baik.

🐾🐾🐾

"Masih mual? " tanya satya pada gadis yang saat ini masih di depan wetafel.

Bukan apa-apa tadi dia hampir jatuh karena pusing. Ini adalah efek samping dari mendonorkan darahnya, bahkan sedari tadi ia terus mengatakan mual.

Dokter bilang itu adalah hal yang wajar, itu tidak akan berlangsung lama. Walau itu hanya terjadi hanya pada sebagian orang, tentu saja tidak setiap orang mendonorkan darahnya seperti aulia yang mual serta pusing.

Itu hanya terjadi pada beberapa orang saja. Catat itu.

Satya sangat berterima kasih pada aulia, ia telah mendonorkan darahnya dengan suka rela untuk netta.

"Kayaknya udah agak mendingan deh kak. " katanya.

"Yaudah, sini duduk lagi di kursi roda. Pasti masih pusing. Kata dokter bakalan agak lama kalau pusing nya. " ucap satya.

Aulia mengangguk, lalu ia duduk di kursi roda.

"Mau pulang sekarang? " tanya satya, tadi gadis ini meminta untuk di antar pulang.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang