TUJUH BELAS

16K 770 15
                                    

Happy Reading

***

Tapi jika ada satya, netta akan terbebas dari sinar menyengat ini kan? Ah, tentu saja. Sebenarnya netta bukan tipe cewek yang suka ngeluh ini itu, tapi terkecualikan hanya pada satya.

Satya segera menghampiri netta yang berada di lapangan, dia melihat adiknya ini penuh dengan keringat. Tak pikir panjang, satya langsung menarik pergelangan netta dan membawanya ke tempat yang lebih teduh.

"Yah yah yah!! Kok si netta enak di tarik tarik sama kak satya? Ngadem lagi! " Ucap selly sembari menunjuk nunjuk ke arah satya dan netta.

"Yaudah kalo lo mau ke sana, kejar gih" balas ina seraya menghela nafas panjang.

"Sayang kalau panas ngadem aja yuk, tuh si netta juga bisa. " Dio memeluk sebelah kaki ina.

"Heh! Koala brazil, kalau bukan karena lo kita gak bakalan mandi keringet kayak begini kita! "Sungut selly.

"Udah di bilangin gue gak tau! Lo masih aja nyalahin gue ya! Dasar cicak afrika!! "Balas dio dengan nada yang tinggi dan cukup kasar, sekarang posisinya sedang berdiri mengahadap selly dengan pupil mata yang membesar, ia mulai gerah karena dirinya sedari tadi terus di pojokkan. Bahkan, pacarnya sendiri tidak membuka mulut sama sekali.

"Apa lo! Berani sama cewek?! "Selly tak kalah bengis, dia malah mengangkat kepalanya menatap dio nyalang.

"Lo pikir karena lo cewek gue takut? Kagak anjing! " karena amarah dio sudah tersulut, ia tak segan segan mengumpat dengan nada tinggi yang untungnya tidak mengundang perhatian karena semua murid sedang menjalani aktivitas belajar mereka.

Tiba tiba tangan dio ditarik ke belakang hingga membuatnya berbalik badan menghadap si penarik, "Apa anjing!! " teriak dio refleks, namun di detik berikutnya ia melebarkan matanya terkejut, dirinya hampir lupa kalau ina juga ada di belakangnya.

Sama halnya, ina melebarkan matanya terkejut dengan umpatan dio yang keras langsung di depan wajahnya, sebelumnya dio sama sekali belum pernah seperti itu. Ina langsung berlari meninggalkan lapangan dengan dio yang mengejarnya di belakang.

"Tuh kan! Si ina malah main india indian, dan gue ngenest di sini. "Dengan langkah gontai selly juga meninggalkan lapangan yang sudah membakar seluruh tubuhnya sedari tadi.

Di sisi lain netta sungguh lega karena jujur saja, hari ini matahari benar benar ada di atasnya dengan terik yang begitu panas. Ia meminum minuman yang tadi di bawa satya untuknya.

Netta melihat ke arah satya yang sedari tadi memandangnya dengan mata penuh tanda tanya, sudah dapat di baca bahwa satya menunggu netta berbicara untuk menjelaskan alasan mengapa netta bisa di jemur seperti tadi, namun netta akui memang sangat melelahkan juga di hukum seperti tadi, lalu apa kabar murid murid yang sering di hukum setiap hari seperti dio? Pantas saja ia biasa saja saat berada di lapangan tadi, rupanya dio sudah kebal dengan panas yang oh, menyengat.

"Gini bang, tadi aku tuh kan udah baca pesan abang, terus aku langsung keluar dari uks tapi ke toilet dulu sebentar karena udah kebelet. Tapi pas ke kelas udah ada ibu, nah pas mau masuk si dio malah teriak sambil ngaduin, keluar deh bu yusi nya dari kelas. Dia nyangkanya aku bolos, padahal baru aja mau masuk. " panjang lebar netta menjelaskan kronologis nya.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang