Happy Reading
***
Tiga puluh menit berlalu, semua orang satu persatu mulai menonton pertandingan antara Netta dan Arga.
Sepertinya mereka ingin berteriak nama Netta, namun tertahan dan akhirnya memilih nama Arga. Sampai-sampai di lapangan suara sangat pecah dengan teriakan yang menyebut nama Arga.
Dan terakhir, netta berhasil memasukkan bola basket ke dalam ring. Dan melihat Arga dengan nafas tidak teratur nya, ia telah memaksimalkan untuk memenangkan pertandingan.
Netta mengambil nafas sejenak lalu mengelap keringatnya dengan menggunakan siku, "Gimana? " Tanya nya pada Arga.
"Oke, lo menang. " katanya.
Semua orang di lapangan hening tak bersuara, untuk pertama kalinya Arga si kapten basket yang selalu menang dalam pertandingan terkalahkan hanya dengan satu wanita.
Tak ada yang mampu berkomentar tentang ini mereka hanya memandang dengan takjub kearah netta, gadis dengan santainya berjalan menghampiri Arga.
"Gue mau lo minta maaf buat kejadian bejat lo semalem. " kata netta.
"Sorry. " ucap arga dengan memalingkan wajahnya.
"Oh ya? Apa lo gak tau caranya minta maaf yang tulus kayak gimana? " tanya netta.
"Oke, gue minta maaf atas kesalahan gue semalem." ucapnya dengan nada agak sedikit lembut.
Netta beralih menatap teman-teman yang berada di kursi, menyaksikan mereka berdua sedari tadi. Yah netta tidak menyadari keberadaan mereka yang satu per satu mulai menonton.
"Guys kalian mau sesuatu gak? " teriak Netta.
Semua orang melihat ke arah netta dan bertanya, "APA? " balas mereka.
"SINI DEH COBA KALIAN TURUN KE LAPANGAN DULU." teriak netta kembali.
Seperti ucapannya, mereka turun dan berbaris di bawah.
"Gini ya. Karena gue yang menang, jadi biar kalian yang selama ini takut sama Arga gausah takut lagi. Kalian bisa foto, cubit, meluk dia sepuasnya! Tapi khusus hari ini doang oke? " ucap netta menjelaskan.
Hening.
Netta tersenyum miring, ia berbalik dan melihat Arga yang sudah mendelik ke arah mereka hingga membuat mereka tak bergeming.
Gadis itu menarik dan menyeret arga ke depan kumpulan siswa siswi di sana.
"Yo, jangan takut. Kalian bebas mau ngapain dia hari ini oke!" kata netta sembari berjalan menjauh dari lapangan.
Dalam satu detik, semua menyerbu arga. Seperti yang dikatakan netta, mereka bebas untuk berforo bersama, memeluk, mencubit dan lain-lain.
Untuk pertama kalinya mereka dapat menyentuh arga. Pemuda itu terlihat menolak namun banyaknya orang di sekitar tak mampu membuatnya berkutik.
***
Netta duduk di kantin dengan semangkuk bakso dan segelas minuman, hari ini kantin sangat menarik karena semua siswa maupun siswi berada di lapangan basket.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister [END]
Novela JuvenilHanya tentang adik kakak yang memiliki masing-masing dua karakter saja di dalam keadaan tertentu. Bukan dua kepribadian, melainkan lebih kepada dua sifat. Jika di depan mereka memasang wajah dingin nan datar bak tembok afrika, lain halnya jika pada...