DUA PULUH ENAM

12.2K 619 25
                                    

Sebelum masuk ke cerita, VOTE dulu guys.. Hayo, jan jadi siders! 👿👿

Mau tebak-tebakan gak? Cerita brother and sister ini aku ambil setengah dari realita. Menurut kalian tokoh siapa yang Real di cerita ini?

Comment di bawah, Oke. Jika ada typo koreksi aja. 👌👌👌

***

Netta telah memutuskan untuk menyusul satya. Ini akan lebih baik dari pada menye-menye di kamar sendirian, di tambah tak ada usaha sama sekali.

Bandara seperti biasa, cukup ramai. Dirinya pun agak susah untuk menemukan keberadaan satya. Namun retina nya menangkap sesosok pemuda yang ia cari, dan benar itu satya.

Ia hendak berlari menghampiri, tapi langkahnya terhenti karena ada seorang gadis yang sedang berbicara dengan satya.

Siapa? Netta mencoba mendekatkan diri ke arahnya, agar melihat jelas gadis itu. Dan yah, berhasil!

Shitt

Tangannya terkepal kuat. Ia sungguh tak percaya ini, apa yang sedang mereka lakukan. Terlihat sekarang satya mulai mencondongkan wajahnya ke arah gadis itu, sial.

Netta berlari berlawanan arah, sudah dapat di tebak apa yang akan satya lakukan padanya. Percuma dia ke sini hanya untuk itu, bukan itu yang netta mau. Tapi kehadiarannya ke sini malah tak ada gunanya.

Ternyata, fakta kebenaran ini sangat berdampak besar. Dengan begitu, sepertinya Satya sangat mempunyai peluang besar.

Lalu jika itu yang mereka lakukan, untuk apa satya berbicara omong kosong terhadapnya? Apakah benar adanya perkataan Satya itu? Atau semata-mata hanya ingin mengendalikan Netta saja?

🍁🍁🍁

"Woy net! " teriak kemala.

Netta mengahampiri ke arah kemala yang masih berdiri di depan kelas.

"Apaan?" tanyanya malas.

"Enggak, cuma ngetest telinga lo doang. "

Netta tak menjawab, namun dirinya langsung masuk ke kelas yang di ikuti kemala dari belakang.

"Pagi guyss... " teriak kemala kembali tak ada habisnya.

"Berisik anjir! " seru Selly dari kejauhan.

"Hahah. "

"Eh, kok my bunny bunny mukanya di tekuk? " tanya Andreas mendekati Netta yang sedang berjalan ke bangkunya.

Tak ada tanggapan.

Tiba-tiba netta menggebrak meja aulia. Gadis yang di gebrak meja nya pun terkejut teramat, sedang mengobrol dengan raisa dan Netta mengagetkan tak seperti biasanya.

"Kenapa lo net? Kayak simpanse ngamuk aja. " seru Aulia senbari mengelus dadanya. Jantungnya masih berdetak tak karuan akibat gebrakan Netta yang tiba-tiba, padahal baru datang.

"Berisik anjing! " satu gebrakan lagi telah di layangkan di meja Aulia. Dan itu lagi-lagi membuatnya kembali terkejut.

"Lo apasih? " tanya nya. Sungguh dirinya tak habis pikir, netta yang baru datang langsung menggertak nya.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang