Happy Reading
***
Upacara baru saja selesai dilaksanakan, siswa siswi yang baru saja di bubarkan mulai berhamburan berlawanan arah jalan. Namun tetap saja satya dapat menemukan netta walau dalam kerumunan, dapat di lihat gadis itu tengah duduk di kursi panjang bersama teman temanya.Satya hendak mengahampirinya namun tatkala ia ingin melangkahkan kakinya, tiba tiba pundaknya di tepuk oleh seseorang, "Lo di panggil tuh, katanya ke kantor lama." Ucap danis sambil nyengir nyengir karena sinar matahari mulai naik.
"Oh, oke. "Satya mengangguk, "Bilangin ke netta gue ada urusan bentar jadi langsung masuk kelas aja gitu. " pesan satya pada danis yang langsung mendapat anggukan.
Ya, danis. Pemuda itu cukup dekat dengan satya, karena danis orangnya mudah berbaur namun untuk satya agak susah juga untuk di dekati, walaupun sekarang agak lebih terbuka. Tak ada yang tahu bahwa mereka itu dekat, karena mereka hampir tak pernah menunjukan kebersamaannya.
Danis yang mendapat amanat langsung saja menghampiri netta, dan menyampaikan apa yang tadi satya katakan. Netta mengerti, namun ia ingin duduk sejenak di sini bersama teman temanya. Toh, bu yanti tidak akan masuk ini.
"Emang kak satya nya kemana? "Aulia bertanya pada danis yang langsung menatap aulia tak suka.
"Kepo lo ull kayak Dora!! "Bukan danis yang menjawab, tapi selly yang berada di sebrangnya.
"Emang lo siapanya? "Tanya danis pada aulia.
"Calon pacarnya lah. "Ucapnya enteng.
"Asal lo tau aja yah, satya gak suka sama cewek yang tepos depan belakang. Lo tau kan gue temen dekatnya satya, dia sering cerita. "Terang danis.
Netta langsung menatap danis dengan tatapan tajam, apa apaan danis ini! Bicaranya itu asal asalan saja! Sejak kapan satya begitu, cerita begitu padanya saja tidak, apalagi pada danis? Oh, yang benar saja.
Danis yang di tatap begitu hanya nyegir dan kembali menatap aulia dengan tatapan tak suka, entahlah tapi dia tak suka saja pada gadis itu yang akhir akhir ini sangat gencar mengejar satya dengan bersikukuh.
"Lo ngeliat gue kayak ngeliat muntahan aja kak!! "Protes aulia yang tak setuju jika dirinya di tatap dengan pandangan jijik seperti itu! Memangnya ia apa? Bangke? Belatung? Yang benar saja!.
"Yang pastinya gue ilfil ngeliat lo! "Setelah mengucapakan itu, danis langsung pergi.
"Apa salah gue emangnya kak!! "Teriak aulia yang masih dapat di dengar danis,namun pemuda itu menanggapinya dengan cuek.
"Ck, udahlah.. Jangan di pikirin" Ina menepuk pundaknya beberapa kali agar gadis itu tidak usah memikirkan hal yang seharusnya tidak pikirkan.
"Oke."
"Kantin yo!! "Mumpung bu Y kagak ada." Ucap selly yang langsung di anvguki ke 3 temanya.
Akhirnya tempat pelabuhan jika jamkos adalah 'kantin'. Agak sepi memang, karena mungkin ini adalah hari senin. Mereka hanya memesan minuman saja tak berniat untuk makan, lalu berbincang dibarengi canda tawanya.
Kebetulan adam juga yang sedang memesan sesuatu sepertinya melihat danis dengan gerak gerik agak mengherankan, ia hendak memanggil danis.
"Kak adamm!! " Teriak aulia, si pemilik nama pun langsung melirik kearah sumber suara.
"Eh?! Kenapa? "
"Sini"
Adam menaikan sebelah alisnya, tetapi tetap saja ia menghampirinya. Berbalik dengan teman temanya yang langsung menyenggolnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/159748841-288-k885508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister [END]
Ficção AdolescenteHanya tentang adik kakak yang memiliki masing-masing dua karakter saja di dalam keadaan tertentu. Bukan dua kepribadian, melainkan lebih kepada dua sifat. Jika di depan mereka memasang wajah dingin nan datar bak tembok afrika, lain halnya jika pada...