DUA PULUH

15.9K 773 21
                                    

Happy Reading

***

"Jadi ini alesan lo ngelarang gue deketin kak satya?! " Ujar aulia yang keluar dari persembunyiannya dan melangkah untuk menghampiri tempat dimana danis sudah menangkup kedua pipi satya, namun karena gadis itu keluar maka gerakan danis terhenti.

Netta menepuk jidatnya, bagaimana bisa gadis itu lupa jika temannya itu selalu tidak tahu situasi. Jika sudah begini mau bagaimana? Bukan hanya netta saja yang menahan nafas, namun juga selly serta kemala pun memejamkan mata nya dengan merutuki aulia yang bodohnya keluar begitu saja.

Terkejut? tentu saja, bagaimana tidak? Ini rahasia yang selama ini danis simpan rapat rapat, tapi sekalinya ia berbicara bukan hanya orang yang ia suka saja mengetahui itu, lebih tepatnya musuhnya karena aulia ini sudah berani mendekati satya.

Satya dapat menangkap siluet seorang gadis di belakang tumpukan kardus di belakangnya, dan dapat ia pastikan bahwa itu adalah sang adik yang tak lain adalah netta. "Ta! ." Ujarnya dengan nada tegas.

Habis sudah!!

Netta yang merasa terpanggil dan ketahuan segera menampakan dirinya dan tersenyum kaku, ia menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal serta mengisyaratkan pada kedua temannya yang belum di ketahui itu agar tidak keluar. Mereka yang mengerti mengangguk, selly dan kemala juga tahu jika situasi yang berisi satya maka akan menegangkan.

Ia menghampiri satya yang memandangnya dingin, pertanda bahwa ia tak suka pada apa yang netta lakukan. Gadis itu menunduk dan tetap berjalan, namun yang ia dapatkan pegangan tangan yang erat membuat gadis itu penasaran, dirinya kira satya akan marah. Tapi malah sebaliknya, satya menyatukan jari-jari nya dengan netta dan tersenyum lembut ke arahnya.

Aulia segera memisahkan jarak antara danis dan satya agar tidak sedekat tadi, "Lo udah gila? Bisa-bisanya lo modus temenan sama kak satya. Tapi nyatanya itu semua palsu. "

"Apa urusan lo?!" sungut danis pada aulia, ia sangat membenci gadis itu sekarang.

"Iya! Karena lo g--"

"Gay?" potong danis, "that's right. "

"Dasar penyuka sesama. "Ucap aulia sarkatis, ia tersenyum miring mengejek.

"Keparat!! "Dani tak segan mendorong aulia hingga tubuh gadis itu terhuyung ke belakang.

"Damn! " Netta yang melihat itu langsung mendorong danis dengan keras hingga terjatuh sampai bokong danis mencium langtai sempurna. "Lo mikir! Dia cewek! ." Lanjutnya.

"Persetan! Mau lo cewek pun gue gak peduli!!" Beranjak dari duduknya, dan danis segera menyerang netta dan menarik kerah seragam gadis itu, lalu ia merobek baju netta hingga bagian depan atau lebih tepatnya bagian dada netta terekspos sempurna.

Satya yang tak diam langsung menerjang danis dan memukulnya hingga babak belur, namun yang di lakukan danis hanya diam dan tak bergerak sedikitpun. Ia hanya diam dan memandang satya pilu, danis tak akan tega melakukan hal yang sama pada satya seperti yang satya lakukan pada dirinya.

Setelah dikiranya puas satya dengan hasil karyanya, satua berdiri dan melihat danis yang mengeluarkan darah dari hidung serta wajahnya yang sudah di penuhi lebam. "Berani nya lo! " Teriak satya hingga menggema di gudang tersebut, alih-alih berhenti satya malah menarik kerah danis untuk bangkit dan kembali menghajarnya.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang