Holaa💕💕💕
Tetap semangat nungguin Satya - Netta oke❤koreksi juga kalau ada typo dan lainnya😂
Saya lebih suka baca in komen kalian deh😊makasih buat masukan dan terus koreksi kalau saya ada salah dalam penulisan ya❤
Enjoyyyyyy
Happy Reading!!
***
Ini sudah hari kedua sejak insiden pindahnya kedua temanya dan saat ini dia sedang berada di dalam kelas yang tak menyisakan satu orang pun. Netta menyuruh teman-temannya pulang duluan, walaupun sebenarnya ia ingat jika Satya ada sosialisasi, tapi Netta ingin pulang sendiri untuk pertama kalinya.
Netta berjalan menelusuri koridor kelas dan berpapasan dengan wc yang menurutnya ada orang di dalam sana, bukan Netta namanya jika peduli dengan hal yang sacam itu, namun sebaliknya ia terus berjalan tanpa memikirkan hal tersebut.
Namun di luar dugaanya tiba-tiba ada yang menariknya dan yang pertama kali dia lihat adalah tiga orang perempuan tetapi mereka bertiga mereka penutup wajah hingga Netta tak dapat melihat wajahnya.
Netta berontak tetapi pasti tenaganya akan kalah jika banding dengan mereka yang jumlahnya bertiga, selanjutnya mereka menggusur tubuhnya ke dalam toilet dan mengguyur seluruh tubuhnya dengan air.
"Gue udah muak liat lo sama kak Satya selama ini." ujar cewek si rambut panjang.
"Pencitraan banget tau gak." ujar cewek si rambut sebahu.
"Cukup udah gue liat lo sama kak Satya ya! Gue diem bukan berarti kalah anjing! " kali ini cewek rambut panjang itu mengguyur Netta kembali dengan air dingin.
Namun lain hal dengan Netta yang berekspresi datar dan tak mengeluarkan sepatah kata pun, di luar dugaan mereka Netta malah diam seperti tak terjadi apapun saat mereka menyiramnya dengan air. Dan hal itu membuat mereka berbuat kekerasan fisik dengan menjambak rambutnya dan memegang rahanya dengan kuat.
"Nyali lo gede juga ternyata! Gak takut lo sama kita?! "
Namun sama seperti tadi ekspresi Metta masih tak berubah, "Le-pas!! " ucapnya telak seraya menghempaskan tangan cewek itu dengan kasar.
"Kurang ajar!!" tanganya sedikit lagi akan mendarat di pipi mulus Netta, namun sebuah tangan kekar mencegah tangan itu sampai ke tujuanya.
"Ngapain kalian? Buat ribut aja! "
Netta yang tadi menutup mata, langsung membuka matanya setelah mendengar suara berat itu dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah pemuda itu. Ya, dia Adam si waketos alias wakil ketua osis, tapi mengapa dia tidak ikut bersama satya ke sana? Ah, kenapa dia harus memikirkan hal yang menurutnya merepotkan sekali.
Mereka bertiga sontak terkejut dengan kehadiaran si waketos yaitu Adam, langsung mereka ngacir dengan berlari sekencang kencangnya. Adam ingin mengejar mereka tetapi ia urungkan niatnya sebab tangan kecil yang dingin menahan pergelangan tanganya.
"Gak usah kejar mereka." ucap Metta yang menggeleng lemah.
"Tapi merek--"
"Ada cctv ko Kak. " potong Netta.
"Tapi di dalam toilet gak ada. " protes Adam.
"Kan lo saksi. " ucap Netta.
Adam berniat ingin membalas ucapan Netta tetapi ia terkejut dengan gadis itu yang merosot duduk ke permukaan lantai sembari menutup mata dengan kedua telapak tanganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister [END]
Teen FictionHanya tentang adik kakak yang memiliki masing-masing dua karakter saja di dalam keadaan tertentu. Bukan dua kepribadian, melainkan lebih kepada dua sifat. Jika di depan mereka memasang wajah dingin nan datar bak tembok afrika, lain halnya jika pada...