Happy Reading
***
"Lo?! "Nadin sungguh tidak menyadari kedatangan gadis itu, tapi ia terkejut karena tiba tiba gadis itu ada di sana.
"Iya gue. "Ucap netta seraya mengelus dagunya dengan menatap nadin dengan datar.
Jujur saja netta agak was was rencana ini tidak berhasil, namun berbeda dengan nadin yang agak panik akan datangnya satya. Bisa gawat jika satya melihat ini, nadin terus mengawasi sekitarnya untuk berjaga jaga jika nanti muncul pangerannya itu.
Netta tadinya tidak ingin ikut campur sebenarnya, tapi melihat temannya malah beradegan jambak jambakan, ia mau tak mau harus ikut kesana juga. Dan terpaksa ia maju, namun dapat di lihat dari ekspresi nadin yang terkejut dan terus mengawasi sekelilingnya netta yakin bahwa nadin takut jika satya ada di sana, karena mungkin jika satya melihat images nadin akan turun melorot.
"Maksud lo apa hah?! " sungut nadin, padahal netta sekalem mungkin untuk menjawab.
"Gue gak maksud apa apa kok, cuma minta lepasin itu temen gue! Udah beres. "Ucap netta dengan berusaha terlihat tenang.
Sontak kedua teman nadin melepaskan pegangan serta jambakan mereka, dan keduanya menjauh dari jarak awal, sesuai ucapan netta.
"Dan satu lagi, cara kotor lo gak akan pernah buat satya ngelirik lo! Bahkan sampai kapanpun. Dan inget! Satya itu milik gue! Jadi gue saranin buat lo gausah ngarep lebih!! " netta tersenyum miring mengejek.
"Apa lo lupa? Kalau cctv ada? Lo udah ngelakuin pembullyan di sini, apa lagi cuma karena gara gara cowok. Lo kira dengan cara itu satya ngelirik lo? Gak akan! Cihh, bahkan sampai kapan pun dan itu bisa gue jamin. Kalau lo berani ngusik temen temen gue sekali lagi, lo akan tau balasan yang gak pernah lo duga. "Lanjut netta dengan panjang lebar, sebenarnya tadi tidak seperti ini yang ia rencanakan. Namun, tiba tiba kata kata mutiara yang panjangnya seperti sungai nil itu keluar.
Lalu netta menarik kedua tangan teman temannya menjauh dari sana dan berniat menuju ke kelas mereka.
"Kalo kejadianya kayak gini, seharusnya lo berdua gak usah sok deh. Kan kalo kayak gini gue yang harus turun tangan juga! Demi kalian, gue bahkan ngeluarin banyak kata hari ini. "Dumel netta sembari masih menarik tangan temanya berjalan.
"Iyah sorry deh nett. "Selly meminta maaf karena ide ini berasal darinya, namun gagal total dengan rencana yang telah ia susun. Bukannya menyerang nadin, malah ia yang si serang balik olehnya.
Tak di pungkiri, waktu berjalan dengan cepatnya hingga kini siswa siswi telah telah berhamburan dari dalam kelasya, berburu buru agar keluar paling awal.
Namun berbeda halnya dengan mereka yang selalu ingin berada di urutan paling akhir untuk keluar kelas, karena menurutnya sangat malas sekali untuk berhimpitan di tengah keramaian untuk keluar kelas, padahal semuanya juga akan kebagian dan akan berakhir berada di luar, lalu pulang.
"Gue males pulang ah." Seperti biasa aulia selalu ingin lambat pulang ke rumah, dan membunuh waktu di sini agar terlambat pulang.
"Gue juga sama. "Selly menyetujui ucapan aulia.
"Eh, gue balik duluan ya. "Ucap ina yang berbalik dengan selly dan aulia. Dia selalu paling awal ingin pulang, entah ada apa di rumahnya hingga membuat ina setiap harinya selalu rajin ingin pulang awal selalu. Padahal, bukannya dengan dio sedang ada masalah? Bukannya malas pulang malah ingin cepat cepat berada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister [END]
Fiksi RemajaHanya tentang adik kakak yang memiliki masing-masing dua karakter saja di dalam keadaan tertentu. Bukan dua kepribadian, melainkan lebih kepada dua sifat. Jika di depan mereka memasang wajah dingin nan datar bak tembok afrika, lain halnya jika pada...