SEMBILAN BELAS

15.8K 780 148
                                    

Sekedar info; Jadi guys, sebelum kalian baca, saya kasih tau dulu. Di cerita ini danis tuh cowok, banyak banget yang ngira danis itu cewek.

Satya gak pernah deket sama cewek kecuali netta, jadi temennya cowok semua.

Happy Reading

***

Tak terasa waktu beranjak begitu cepat  hingga kebanyakan manusia tak menyadari bahwa detik demi detiknya sangat berarti, jika di rasakan lebih detail maka mereka akan tahu bagaimana berharganya waktu.

Bahkan lebih berarti waktu dibandingkan uang. Kadang kita selalu tak merasakan proses, yang ada hanya merasakan hasilnya saja.

Bagi para siswa yang paling mengejutkan adalah hasil ulangan yang sudah keluar dan harus di tanda tangani oleh orang tua masing masing, mungkin bagi kita sendiri ada yang acuh tak acuh dan ada yang menanggapinya dengan sewajarnya dan ada juga yang berlebihan. Namun diantara semua adalah yang syok nya bukan nilai yang mereka dapat, tapi reaksi yang akan di keluarkan oleh orang tua kita sendiri.

Sesak sudah dunia ini, oksigen sangat di butuhkan sekarang! Padahal masih banyak cakupan oksigen yang dapat kita hirup saat ini, buktinya kita masih bisa hidup sampai sekarang.

Hidup ini kadang tak seperti realita tapi lebih kepada drama, terlalu dilebih-lebihkan dan tinggi seakan derajatnya si atas tanpa adanya merendah hati.

Ya, namanya juga hidup. Apa yang dicita-citakan tidak selalu sejalan dengan kenyataan. Tapi, kita selalu memiliki pilihan. Diam untuk menyesali bencana, atau bergerak untuk menyusun rencana.

Ada manusia yg senang mendengar hanya demi menunggu kesempatan untuk mematahkan pendapat orang lain. Ada manusia yang senang diperhatikan tanpa tahu caranya memperhatikan. Ada manusia yg senang menghakimi tanpa pernah mau mengerti sudut pandang orang lain.

"Mampus!! "

"Shit!! "

"Anjir!! "

"Sana sana! Ngumpat di kamar mandi. "Ucap netta seraya mengibaskan tangannya.

Mereka bertiga mendelik ke arah netta dengan tajam, melihat respon teman temannya netta langsung tersenyum dan membentukan jarinya menjadi huruf V.

"Mal gimana sama lo? "Tanya netta penasaran dengan kemala yang biasa biasa saja.

"Lumayan, seenggaknya di atas kkm lah. Jadi nyokap gue gak akan pesta malem ini. "

Adam melihat netta yang tertawa, baru kali ini ia melihat gadis itu tertawa dengan lepasnya. Ada sesuatu yang menggelitik, entah apa itu tapi ia juga menyadari akan satu hal.

"Woyy!! "Dio berteriak dari kejauhan dengan suara yang menggema di sepanjang koridor.

"Berisik ae"

"Sayang gimana? "Tanya dio yang langsung menghampiri ina.

"Apanya? "Ina yang di tanya malah balik bertanya.

"Hasil semua ulangannya? "

"Gak tau"

"Kok gak tau? "

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang