TIGA PULUH EMPAT

11.2K 572 17
                                    

Hola guys.. Saya up lagi💕💕

Saya tahu kalian bakalan males banget baca ini, tapi tetep jan lupa VOTE & COMMENT oke😘😘

Sorry kalau ada typo bertebaran 😂😂

Happy Reading

***

Kini pagi telah tiba, hingga cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar netta hingga membuatnya bangun.

Netta melihat atap kamarnya dengan tangannya memegang kepala yang terasa sangat berdenyut tak karuan.

Sebentar

Apa yang terjadi tadi malam?

Detik berikutnya netta terbelalak dan dan langsung duduk di ranjang. Ini mimpi, pasti mimpi.

Netta mengambil air putih yang berada di nakas dan meminumnya agar kepalanya agak mendingan, dan siapa yang mengganti pakaiannya dengan piyama tidur ini?

Sepertinya hanya satu yang dapat memecahkan apa yang berada di benaknya, netta bergegas mencuci muka dan menggosok gigi terlebih dahulu. Kondisinya pagi ini sangat tidak fresh.

Setelah di kiranya selesai ia keluar dari kamar dan berjalan menuju kamar satya? Ya, dirinya harus memastikan ini.

Netta membuka kamar satya tapi hasilnya nihil, disana tidak ada siapapun lebih tepatnya tak ada yang berubah sama sekali. Ranjang atau barang apapun masih berada di tempatnya.

Sepertinya ia terlalu pusing hingga berhalusinasi tentang hal-hal seperti ini, netta memijat pelipisnya sambil menuruni anak tangga.

"Non sarapan dulu. " seru bibi yang sudah mempersiapkan sarapan di meja makan.

Netta hanya mengangguk dan duduk di meja makan dan sarapan dalam diam, sebenarnya sewaktu malam ia seperti melihat ah lebih tepatnya merasakan satya berada di dekatnya.

Setelah selesai menghabiskan makanannya, netta pergi ke belakang rumah untuk berenang.

"Kayaknya gue perlu berenang deh sebentar. " katanya pada diri sendiri.

Namun tunggu, siapa disana?

Netta langsung membelalakan mata dan bersembunyi di balik pintu. Ia membekap bibirnya sendiri supaya tidak mengeluarkan suara, tapi apa yang sekarang ia harus perbuat.

"Ngapain ngumpet? " suara bariton pemuda mengagetkan netta yang memang sedang bersembunyi.

Dilihatnya disana ada seorang pemuda yang duduk di tepi kolam sedang meminum minuman yang tersedia di meja.

Dan kalian pasti sudah tahu siapa dia. Ya benar, itu satya. Namun netta yang masih membeku di tempatnya tak mempercayai ini, apakah ini mimpi.

Dengan perlahan netta berjalan ke arah satya dan satya yang memang menyadari derap langkah gadis itu yang sedang menuju ke arahnya hanya diam dan menunggunya hingga sampai di belakangnya.

Netta menarik nafas, kenapa ia harus nerves seperti ini sih? Bahkan jantungnya yang biasanya damai kini berdetak dengan sangat cepatnya seperti habis maraton.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang