DUA PULUH TUJUH

12K 662 65
                                    

Hola.. Saya kembali😘

Saya bakalan rajin update kalo kalian juga rajin VOTE oke 👌👌 Makasih buat support san antusias kalian sama brother and sister ini😘💕

Happy Reading😘😘

***

Hari ini cuacanya sangat tidak pasti, dimana langit mendung namun tak turun hujan juga. Tapi tetap saja, semua orang tetap melakukan aktivitas mereka tanpa menghiraukan langit.

Selagi hujan belum turun, mereka masih bisa melakukan hal yang biasa di lakukan. Namun tentunya dengan kecepatan yang lebih cepat dari biasanya.

Berbeda dengan gadis yang saat ini masih berada di depan rumahnya, dirinya masih bingung untuk mengatasi segala situasi yang mendadak ini.

Banyak sekali pertanyaan di benaknya. Menghirup napas dalam-dalam sejenak lalu menghembuskan nya kembali. Jadi? Untuk sekarang yang ia pikirnya adalah bagaimana cara sampai tepat waktu di sekolah? Dengan cuaca yang tak pasti dan jarum jam yang menunjukan dua puluh menit lagi gerbang di tutup.

"Non.. " teriak salah satu pembatu rumahnya.

"Kenapa bi? " tanyanya.

"Ini lho, bekal sarapan non ketinggalan. " ucapnya, seraya memberikan kotak makan pada netta.

"Gak usah bi. Hari ini gak akan bekal sarapan. " tolaknya.

"Tapi non, bibi di sur--"

"Sini, biar gue aja yang bawa. " ucap pemuda yang saat ini sudah berada di belakang netta.

Netta yang merasa ada tamu tak di undang masuk ke rumahnya segera melirik ke arah sumber suara, dan disana ada Adam si pemuda yang masih dirinya anggap aneh itu.

"Ngapain disini? " tanya netta dengan tenang.

"Kepo. Iya kan bi? "

Hening, tak ada jawaban.

"Apa sih. " timpal netta.

"Sini bi bekalnya, biar saya aja yang makan. Mubazir kalau di buang, udah bikin capek-capek sama si bibi, tapi orangnya malah gak mau bawa. " ucap adam lagi dengan agak panjang lebar.

Netta tak merespon kembali, namun selanjutnya malah membuatnya terkejut. Adam menarik tangan netta dengan tiba-tiba.

"Ini lagi, mau apa. " netta segera melepaskan tangannya dari genggaman pemuda itu.

"Berangkat sekolah lah. " jawabnya kalem.

"Suruh siapa?" tanya nya lagi.

"Ck. Banyak tanya banget. " kata adam.

Netta melihat jam tangan nya, oh tidak! Bisa-bisa dirinya di hukum gara-gara kesiangan.

"Ayok. " tak sadar, adam sudah berada di di motornya denagn helm yang sudah bertengger di kepalanya.

"Iya! Sabar. " jawabnya.

Pemuda itu mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang memang sangat ramai di pagi hari ini.

"Kak, gue mau nanya. " kata netta sembari mendekatkan diri ke telinga adam.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang