EMPAT BELAS

16.9K 810 51
                                    

Happy Reading

***

Sudah beberapa minggu ini aulia terus berada di dekatnya, seperti permen karet yang tak mau lepas sama sekali. Di tambah saat ini gadis itu sedang ada masalah dengan orang tuanya. Ah, lebih tepatnya dengan ayahnya.

Ina yang bersedia menampung gadis itu di rumahnya malah memilih ingin di rumah netta. Sehingga harus membuat netta mati matian mendapatkan izin satya yang di acc selama lima hari. Menyebalkan memang, masa iya harus membuangnya ke kolong jembatan.

Inginya gadis itu tinggal selama satu minggu saja, tapi netta tak mau jika harus selama itu. Bukan ia tak mau di tumpangi, tapi masalahnya ini dengan orang tuanya yang seharusnya di selesaikan oleh sendiri dan tidak menyangkut pautkan yang lain di dalamnya. Ahirnya pada pilihan terakhir, yaitu empat hari.

Dan baru dua hari saja netta sudah merasa pusing melihat gadis petakilan itu berada di rumahnya. Ingin di tegur, kalian tahu lah.. Dia petakilan tapi sangat sensitif. Apa apa di selesaikan dengan air mata, bukan penjelasan yang sejelas jelasnya.

Mau tak mau, netta tidur denganya. Tentu saja di kamarnya yang memang sangat tidak tersentuh, karena dirinya selalu tidur di kamar satya. Teman temanya tak mengetahui itu termasuk aulia, yang mereka tahu hanya tinggal bersama saja.

Satya mengeluh pada netta, karena ia kesulitan tidur jika tidak ada netta di sampingnya saat ia tidur. Ya, satya tidak akan bisa tidur jika tidak memeluk dan mencium aroma tubuh gadis itu. Bagaimana tidak? Sejak kecil mereka selalu tidur bersama. Dan saat netta tak bersamanya, maka satya tidak akan bisa tidur hingga pagi menjelang datang. Bisa dikatakan, ia punya penyakit yang bernama insomnia.

Saat ini satya masuk ke kamar netta dan terdengar suara keran air menyala, sepertinya aulia sedang berada di sana. Dan satya melirik ke arah ranjang, rupanya netta ada di sana dengan gulungan selimut yang menutupi seluruh anggota badanya, kebiaasaan netta itu memang seperti ini.

Satya yang tak sungkan meloncat ke atas ranjang dan memeluk gulungan tebal berisi seorang gadis itu membuat si empunya terkejut karena mendapat serangan mendadak.

"Bangun.. Abang kan kangen ta. " ucap satya halus sembari merapatkan pelukanya.

Menegang, ya gadis di dalam selimut itu sangat tegang. Apalagi jika di peluk seperti ini pastilah tubuhnya tremor lemas bagaikan jelly. Satya yang merasakanya heran dan merasa aneh mengapa netta seterkejut itu? Ini kan sudah menjadi kebiasaan mereka tapi netta malah tak bergerak dari tempatnya.

Alangkah terkejutnya satya saat melorotkan selimut di bagian atasnya, yang ia lihat adalah teman netta bukan netta. Dan kalian bisa menebak bagaimana aulia yang sangat ingin teriak tapi tertahan, entahlah tapi otaknya seperti menyuruh tak boleh berisik.

"Ka--kak--kak sat-ya barusan peluk aku? " ucap aulia tergagap yang tak kalah terkejutnya dengan satya tapi kali ini kupu kupu yang berada dalam perutnya menggelitik dan beterbangan lebih banyak dari jumlah sebelumnya.

Netta yang baru aja menyelesaikan aktivitas mandinya melihat pemandangan yang mengejutkan jiwa dan raga, eh?!  Salah deng, mengejutkannya hingga pupil matanya membesar.

"Abang ngapain peluk aulia? " tanya netta yang baru saja keluar dan saat ini hanya lilitan handuk yang menutupi dada sampai paha nya.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang