TIGA PULUH SEMBILAN

10.9K 546 47
                                    

Saya bakalan double update kalau kaliann.... ⬇⬇⬇

Vote ayoo!!!! Yang VOTE harus sebanyak pembacanya ayo😂😂😂 dan..

Spam COMMENT sebanyak-banyaknya! Kalau banyak yang spam saya balakan update lagi malem ini!!! ❤

Happy Reading!!

***

Ini sudah satu minggu setelah Aulia yang tiba-tiba ada di rumah ini. Tapi apakah kalian tahu? Ternyata satya dan aulia berpacaran. Entahlah, netta juga ragu tapi itu memang faktanya.

Dan sekarang netta sangat malas untuk turun ke bawah. Ini hari minggu, padahal minggu kemarin baru saja netta menginap di rumah sera.

Satu lagi yang perlu di garis bawahi, kini rumahnya bukan milik sendiri lagi. Bagaimana tidak? Setiap hari ingin rasanya netta menangis darah melihat kemesraan yang dilakukan satya.

Ya tuhan!!! Ujian macam apa ini yang kau berikan? Mengapa sesakit ini. Sesak, sangat sesak.

Satya yang tidak pernah menunjukan sikap manisnya pada siapapun kecuali netta, kini ia tunjukan perlakuan yang sama pula pada aulia.

Di tambah jadwalnya yang selalu datang ke rumah ini. Pagi, sore, dan malam! Membuat mata netta perih melihatnya.

Rupanya penolakan netta minggu kemarin sangat fatal, terlebih lagi untuk satya. Lihat sekarang? Satya sudah tidak memperhatikan netta lagi. Semua perhatian satya pindah pada aulia, seolah-olah gadis itu sudah lama singgah di hatinya.

Argh!!! Lagi-lagi perutnya lapar. Sial! Sangat sial. Ingin sekali netta membuang perut ini agar dirinya tak perlu turun ke bawah, apa ia jogging saja pagi ini bersama arga?

Ya, setelah waktu itu netta dan arga mulai dekat. Memang tidak terlalu dekat, tapi mereka cukup bisa di katakan sebagai teman.

Arga pun juga suka bercerita, bahwa dirinya menjadi seperti ini akibat perceraian kedua orangtuanya. Memang, rata-rata perceraian selalu membuat semuanya runyam, apalagi mereka tidak memikirkan posisi anak mereka yang masih dalam pertumbuhan.

Ego mereka terlalu besar, tanpa ingat masihbada yang harus di pertahan.

Dengan langkah gontai netta keluar dari kamar dan mengintip ke bawah, sudah di pastikan aulia ada di bawah.

Lebih tepatnya ia ada di dapur membantu satya memasak, netta masuk dan mengambil segelas air dan meminumnya hingga tandas.

"Bang satya. " panggil aulia yang berdiri di sebelah satya.

"Hm? " jawab satya dengan lembut.

"Aku mau coba ngiris bawangnya boleh?" aulia terus memandang satya yang sedari tadi sedang mengiris bawang.

"Iris aja gak papa, awas hati-hati nanti kena tangan. " ucap satya mengingatkan dan aulia mengambil alih pisau di tangan pemuda itu.

"Iya ini pelan-pelan kok ngirisnya. " katanya sembari mengiris.

Satya memperhatikan tangan aulia yang agak kaku saat mengiris bawang.

Brother and Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang