Oke, saya harap di chapter Ending ini kalian bisa buat kesan yang lebih lagi. Please jangan jadi siders 🙏🙏 kasih kesan yang berbeda di Ending ini.
Bom COMMENT sebanyak-banyaknya( Itung-itung ini buat perpisahan mereka dan kita😭😭😭
Eits! Masih ada Raya sama Giana loh!! Jan sedih dulu hayo...😂
Tetap semangat guys!! Enjoyyyyy❤
Happy Reading!!
***
Dengan sangat perlahan netta membuka kedua kelopak matanya yang terasa amat berat, ia sedang berusaha agar matanya dapat terbuka secara sempurna.
Di lihatnya atap serta ruangan yang di cat berwarna putih, serta bau ini netta sangat membencinya. Ini.. Rumah sakit?
Ingin sekali netta menggerakan tangannya, namun sekujur tubuhnya terasa kaku.
Ia melihat semua alat medis yang terpasang di tubuhnya, serta tangannya yang di infus. Satu lagi, selang yang terpasang di hidungnya sangat mengganggunya.
Sepertinya ini siang, terbukti dari pancaran sinar matahari yang menembus kaca rumah sakitu ini.
Satu tanya nya.
Sudah berapa lama netta terbaring di sini? Tubuhnya benar-benar sangat kaku untuk hanya sekadar menggerakan tangannya.
Netta melihat ke arah sekitar, ia tidak melihat siapapun di ruangan ini. Ah, tidak. Kecuali pemuda yang saat ini tidur dengan menggenggam tangannya.
Bukan kah itu... Satya?
Dengan berusaha keras netta menggerakan tangan nya, namun tak berhasil juga.
"Ab-b-ang. " ucapnya dengan susah payah.
Masih tak ada respon.
Sekali lagi netta mencoba menggerakan tangannya dan... Berhasil!! Kini dengan perlahan anggota tubuhnya mulai bisa di gerakan.
Satya yang terusik kini mulai terbangun, ia masih mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya terkumpul.
Di lihatnya netta, gadis itu membuka matanya. Dan lagi, tangan-nya bergerak. Satya diam dan menatapnya sejenak.
Netta...
NETTA SADAR??
Sekali lagi ia mengucek matanya, berharap ini bukan mimpi atau khayalannya saja.
"Dek.. " lirihnya.
"Ab-bang. " kali ini bicara netta juga mulai lancar.
Satya membelalakan matanya dan langsung berdiri.
"Kamuu... Udah sadar? " tanya satya histeris.
Netta hanya mampu mengangguk.
Satya tersenyum senang dan memeluk netta dengan erat kemudian ia melepaskannya lagi, "Kakak akan panggil dokter dulu dek. "
Setelah itu satya berlari ke luar dan menutup pintunya lagi, meninggalkan netta yang terbaring kebingungan.
Apa maksud satya menyebut dirinya kakak? Lalu sejak kapan satya memanggilnya dengan sebutan Adek? Netta bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister [END]
JugendliteraturHanya tentang adik kakak yang memiliki masing-masing dua karakter saja di dalam keadaan tertentu. Bukan dua kepribadian, melainkan lebih kepada dua sifat. Jika di depan mereka memasang wajah dingin nan datar bak tembok afrika, lain halnya jika pada...