Hola.. 🖐🖐🖐
Saya gak akan bertele-tele, karena ini cerita seharusnya emang ending saya malah jadi on going kayak begundil.
Ets, tapi ingat! Saya up bakalan cepet buat nyelesain ini cerita😂jadi maklumin yaaa❤
Happy Reading!!
***
"Ta. "
Netta yang baru masuk ke dalam rumah menoleh, di sana ada satya dengan pakaian kusutnya. Sepertinya satya baru saja bangun, ya tentu saja karena netta pulang ke rumah di pagi buta saat ini.
Tak ia dengarkan panggilan satya, lebih baik ia mandi dan mengganti pakaiannya ini.
"Netta. " kali ini satya memanggilnya dengan nada yang tegas.
Netta berdecak dan berbalik, "Apa?! " balasnya malas.
"Ta abang mohon. " katanya memelas.
Menarik nafas sejenak, lalu kemudian netta langsung menaiki anak tangga menuju ke kamarnya dengan cepat.
Sebaiknya ia merefreshkan dengan berendam beberapa saat di bathtub.
Setelah selesai netta memakai kaos oblong dan legging pendek selutut. Berhubung ini hari minggu, netta akan rebahan sepanjang hari ini.
Kruyuukk
Keras sekali perutnya berbunyi, netta akan sarapan sedikit lalu kembali ke kamar lagi.
Netta turun ke bawah dan masuk menuju dapur. Dan ia melihat satya ada di sana, apa pemuda itu akan selalu mengikuti kemanapun netta pergi?
Ya tuhan, ia jengah dengan semua ini.
"Lapar? " tanya satya yang melihat netta memasuki dapur.
"Monyet juga tau kalau orang ke dapur ya lapar! " katanya acuh.
Satya tersenyum.
Netta berjalan ke arah kulkas, diambil nya beberapa camilan dan satu kotak susu satu liter.
"Yakin kuat cuma cemilan aja? " lagi-lagi satya selalu bertanya.
"Kenapa sih harus ke sini lagi hah? Kenapa gak menetap di sana aja? Lebih enak tinggal di sana kan? Di sini bakal bikin abang lebih gak nyaman. " balas netta.
Satya mendekat dan mengusap kepala netta. Pemuda itu mengambil semua cemilan yang netta peluk dan meletakkan cemilannya di meja.
"Gak baik pagi-pagi makan yang beginian. " satya menggiring netta le meja makan.
Dikarnakan satya mendorong nya membuat netta terdorong walaupun ia ogah-ogahan. Tapu satya malah membopong netta dan meletakannya di kursi meja makan.
"Gak usah sok manis kenapa sih?! Netta gak mau sarapan. " ucap netta sembari beranjak dari kursinya.
"Sarapan dulu ta. " satya masih sabar. Dia malah berkata dengan menggunakan nada halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister [END]
Teen FictionHanya tentang adik kakak yang memiliki masing-masing dua karakter saja di dalam keadaan tertentu. Bukan dua kepribadian, melainkan lebih kepada dua sifat. Jika di depan mereka memasang wajah dingin nan datar bak tembok afrika, lain halnya jika pada...