"Anda mau kemana, nona?"
Gerak sooyoung terhenti saat mendengar suara dari lelaki yang beberapa hari ini tidak dilihatnya.
Lim hyunsik.
Kenapa dia datang selarut ini, bagaimana caraku kabur dari sini untuk pergi ke rumah sakit jika ada dia- batinnya.
"Aku kepanasan berada di dalam. Aku keluar untuk mencari udara"
Hyunsik tersenyum simpul dengan alasan tak masuk akal sooyoung.
Bagaimana tidak, ia keluar memakai coat dan syal. Dan jangan lupakan tas yang menyelempang di bahu nya.
Apanya yang kepanasan.
"Oh iya. Dimana bos mu yang tidak tahu diri itu? Kenapa dia belum pulang?"
Sooyoung sedikit tersentak setelah menyuarakan kalimat yang tiba-tiba terlintas di benaknya.
"Maksudku, dimana yook sungjae? Dia berjanji akan pulang cepat hari ini"
Selalu seperti itu. Entah mengapa sooyoung selalu repot-repot memperbaiki kalimat kasarnya di depan hyunsik.
"Ada beberapa urusan di kantor yang tidak bisa tuan yook tinggalkan. Itu sebabnya dia belum pulang"
Iya, urusan dengan wanita ular itu! Aku yakin- sooyoung membatin.
"Nona hendak pergi ke suatu tempat?" Tebak hyunsik yang tentu saja membuat sooyoung terkejut.
"Ti- tidak, lagi pula kemana aku akan pergi selarut ini. --Bukankah sudahku bilang, aku hanya kepanasan berada di dalam"
"Dengan syal dan coat itu? Anda yakin merasa kepanasan?"
Ahh sial!
"Saya bersedia mengantarkan anda, nona"
Tawaran hyunsik terdengar seperti jebakan di telinga sooyoung, ia menggunakan otaknya untuk berfikir.
"Hanya sekedar informasi, akses umum baru saja di tutup karena ada kecelakaan lalu lintas, kebetulan saya dan supir saya--"
"Antar aku ke rumah sakit" potong sooyoung "--tolong" tambahnya yang dibalas oleh senyum lembut khas milik hyunsik.
"Tentu saja, silahkan lewat sini nona" imbuh hyunsik menggiring sooyoung hingga memasuki mobil.
...
Di tempat lain, sungjae tengah duduk merenggut di depan laptop ditemani setumpukkan kertas berserakan di atas mejanya.
"Kau sudah bersama gadis itu?" Tanya sungjae pada seseorang melalui ponsel miliknya. -- "Pastikan dia pulang kembali dan jangan sampai banyak orang melihatnya" tambahnya kemudian memutus panggilan tersebut.
Sungguh kepala nya akan pecah saat ini, ia mengusap wajahnya gusar selagi terus membuang nafas kasar.
"Kau?-- kapan kau kembali?"
Sungjae terkejut bukan main saat mendapati sohyun masuk tiba-tiba ke ruangannya.
"Kenapa? Kau tidak senang aku kembali?" jawab sohyun berjalan mendekat ke arahnya.
"Aku sudah bertemu gadis itu, dia cantik. Seperti yang beredar di media" imbuhnya selagi melingkarkan tangan dileher sungjae dan menenggelamkan wajahnya disana.
"Kau kembali sejak tadi dan memilih menemuinya dibanding aku?" jawab sungjae dingin.
"Aku hanya takut kau akan berpaling dariku karena dia. Itu sebabnya aku harus memperkenalkan diriku terlebih dahulu sebelum itu semua terjadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Wind | Bbyu Vol.3
Fanfiction"Aku tidak memiliki warna lain dalam hidupku, hanya hitam yang kelam. Jika boleh aku bertanya, akan ku utarakan hal itu pada tuhan -Mengapa aku diciptakan, jika seluruh garis di telapak tanganku hanya sebuah penyesalan-. Hingga akhirnya sebuah harap...