24

773 113 81
                                    

Sungjae sungguh dibuat kesal oleh tingkah park sooyoung. Bagaimana bisa ia mengunci diri dikamar tanpa penjelasan apapun tentang kepergiannya tanpa izin itu.

"Saya rasa, nyonya hanya sedang merasa kesal, tuan" imbuh Marry menyuguhkan satu cangkir teh untuk sungjae.

"Bukankah disini aku lah yang seharusnya kesal, bi?" elaknya.

Marry tersenyum "nyonya menunggu anda semalaman kemarin. Sejak petang, beliau meminta bantuan untuk menyajikan segala masakan kesukaan tuan dengan harapan tuan akan kembali untuk makan malam bersama"

Sungjae tertegun. Itukah alasan mengapa sooyoung begitu marah dan menyangka jika ia bermalam bersama sohyun.

"Salahku karena tak sempat memberinya kabar" cicit sungjae menyeruput teh dihadapannya.

...

Matahari mulai melaksanakan tugasnya dan tidur lelap sungjae terhenti saat menyadari jika mahluk yang semalaman berada didalam pelukannya menghilang.

"Mengapa dia senang sekali meninggalkanku sendiri di tempat tidur" gerutu sungjae menggaruk kepalanya lalu bangkit terpaksa dari atas tempat tidur.

"Eoh, sampai bertemu nanti eonni" ujung percakapan sooyoung menembus rungu sungjae. "Hei, kemana kau akan pergi sepagi ini?" sungjae bertanya namun tak dihiraukan oleh sooyoung.


"Yyak, park sooyoung. Kau tuli?!" ungkapnya kesal namun tetap membuntuti langkah istrinya.

Sungjae mulai hilang kesabaran. Saat sooyoung sama sekali tak berniat menganggapnya, ia tau apa yang harus dilakukan sekarang.

"Berhenti mengacuhkanku dan dengarkan perjelasanku, nyonya Park. Kau benar-benar senang menguji kesabaranku!" bentaknya tegas meraih lengan sooyoung.

"Lepaskan aku!"

"Tidak, sebelum kau mendengarkan perkataanku"

"Aku tak ingin. Lepaskan!" sekuat tenaga sooyoung mencoba melepaskan diri namun hasilnya nihil.

"Lepaskan aku!!" teriak sooyoung hilang kendali.

Baru pertama kali ini sungjae melihat gadis batu seperti park sooyoung begitu emosional. Dapat ia lihat jika sooyoung memendam amarah mendalam hingga mata nya berubah merah membendung air selagi terus berusaha melepas lengannya.

 Dapat ia lihat jika sooyoung memendam amarah mendalam hingga mata nya berubah merah membendung air selagi terus berusaha melepas lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu, park sooyoung. Aku yakin ini bukan hanya tentang kekecewaanmu karena aku tak pulang dan menyentuh masakanmu"

Beautiful Wind | Bbyu Vol.3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang