🚫Warn !!!🚫
Be aware...
"-- Pelan.. Pelan.." erang sohyun yang kewalahan menghadapi sungjae.
Ditatapnya lekat tubuh sohyun saat dirinya berhasil menjatuhkan gadis itu diatas tempat tidur.
Namun sungjae seketika menghentikan aktifitasnya. Kecil bahkan nyaris tak terlihat, ia sadar akan sebuah tanda merah di ceruk leher sohyun.
Satu bulan lamanya mereka tidak bertemu dan mustahil jika penyebab tanda merah itu adalah dirinya.
Satu hal yang terlintas dalam benak sungjae, sohyun menghianatinya. Bahkan disaat ia rela mengorbankan dunia untuknya.
"kenapa tidak dilanjutkan?" tanya sohyun menarik bahu sungjae sebelum akhirnya aktifitas panas mereka berlangsung walau sempat tertunda.
"Tidurlah, kau pasti kelelahan" imbuh sungjae saat sohyun memainkan jari jemari lentik diperutnya.
"Kau tidak seperti biasanya, apa pekerjaan kantor benar-benar membuatmu lelah?" tanya sohyun.
"Mencari uang memang melelahkan, kau sendiri tahu bagaimana rasanya" jawab sungjae menyindir dan membuat sohyun menghela nafas panjang sebelum menarik selimut untuk menyembunyikan tubuh polosnya.
Sungjae murka, ia memandang lekat punggung mulus milik sohyun dari jarak yang dekat.
Hati nya panas saat membayangkan ada lelaki lain yang dapat menikmati tubuh gadisnya. Dan sialnya ia tidak dapat berontak, setidaknya untuk saat ini.
Akan ada saat dimana dia akan membalas sakitnya, dengan cara yang halus dan juga cantik.
Beberapa waktu kemudian, sebuah panggilan masuk dari ponsel sungjae.
Betapa terkejutnya ia saat mendapati nomor Rumah sakit yang menghubunginya di waktu selarut ini.
"Aku harus pergi-" imbuh sungjae memakai pakaian nya.
"Kemana?"
"--Rumah sakit"
Sohyun sudah mengerti apa alasan sungjae pergi kesana.
"Maaf aku tidak bisa ikut. Kau tau, Walaupun ini sudah malam, bisa saja wartawan dap- "
"Tenanglah, aku tidak akan memaksamu ikut bersamaku" tangkas sungjae memotong kalimat sohyun sebelum keluar dari apartement mereka.
Perasaan campur aduk kini dirasakan oleh sungjae.
Yang satu karena rasa bahagia karena dokter mengungkapkan jika ada kabar baik dari kondisi ibunya, dan yang satu lainnya masih tentang siapa yang berani menyentuh sohyun-nya.
Sungjae tiba di rumah sakit kemudian disambut oleh hyunsik yang memang masih berada disana untuk menemani sooyoung sesuai perintah sungjae sebelumnya.
"Dimana gadis itu?" tanya sungjae pada hyunsik selagi berjalan menuju ruang rawat ibunya.
"Nona park masih diruangan ibunya, tuan"
Sungjae mengangguk mengerti sebelum kemudian mempercepat langkahnya.
"Ibu anda memang sudah bisa membuka matanya. Hanya saja karena mengalami koma yang cukup lama, masih butuh penyesuaian untuk beberapa organ lainnya agar bisa kembali normal" ungkap salah seorang dokter menjelaskan.
"Kami akan terus memantau keadannya, jadi anda tidak perlu risau tuan. Dengan kehendak tuhan, besok atau lusa ibu anda akan mulai bisa berbicara" tambah dokter itu yang kemudian direspon oleh binaran mata bahagia sungjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Wind | Bbyu Vol.3
Fanfic"Aku tidak memiliki warna lain dalam hidupku, hanya hitam yang kelam. Jika boleh aku bertanya, akan ku utarakan hal itu pada tuhan -Mengapa aku diciptakan, jika seluruh garis di telapak tanganku hanya sebuah penyesalan-. Hingga akhirnya sebuah harap...