43

532 82 26
                                    

Teman-teman,
kita harus bicara :)

...

Keringat dingin mulai membanjiri badannya. Ia baik-baik saja saat tak mengkomsumsi pereda sakit 2 hari lalu. Tapi mengapa tiba-tiba perutnya menjadi sangat sakit.

Sooyoung berusaha kembali kedalam apotek yang 10menit lalu ditinggalkannya. Killer pain atau apapun itu, ia tak ingin ditemukan tak sadarkan diri ditengah jalan.

Langkahnya mulai gontay, orang pertama yang terlintas dibenaknya hanya wendy. Beruntung tak butuh waktu lama untuk wendy datang. Sebelum pandangannya tiba-tiba menjadi gelap, sooyoung merasa lega karena wendy disampingnya.

"Saya tidak dapat mengatakannya, nona. Pasien meminta untuk merahasiakan hasil pemeriksaannya pada siapapun"

Wendy tak menyerah, ia harus tau apa yang terjadi. Sooyoung bilang jika hasilnya keluar besok, dan harusnya ia sedang bersama yook sungjae saat ini. Tapi apa yang terjadi, dia sekarat di tengah jalan.

"Saya mohon, dokter. Saya keluarganya" lirih wendy.

"Maafkan saya nona wendy, ini sudah menjadi sumpah saya untuk menjaga rahasia pasien"

Wendy melirih putus asa, melihat sooyoung sakit membuatnya juga sakit. Satu yang ia yakini, sooyoung berbohong dan menyembunyikan sesuatu.

Kesadaran sooyoung mulai kembali, pandangannya mulai terang. Terdengar suara wendy menyebutkan nama Yook sungjae.

Tidak, jangan sampai terjadi. Sooyoung belum siap memberitahunya.

"Eonni . ." panggil sooyoung sekuat tenaga.

"Eoh? Kau sudah sadar? Perutmu masih sakit? Sebentar, akan ku panggilkan dokter"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eoh? Kau sudah sadar? Perutmu masih sakit? Sebentar, akan ku panggilkan dokter"

Wendy bersiap keluar, namun sooyoung menahannya.

"Jangan bangun, --tetaplah tidur. Kau harus istirahat"

Park sooyoung menggenggam tangan wendy. "Kau sudah berjanji padaku" cicitnya.

"Kau yang lebih dulu melanggar janjimu. Dokter bilang hasilnya sudah keluar, kau tak memberitahuku dan berbohong agar menghindariku" sooyoung tak dapat mengelak.

"Aku sudah mengira kau akan begini, akan ku katakan semua padanya" wendy meluruskan punggungnya. Sooyoung tau, wendy kecewa padanya.

"Eonni aku mohon . ."

Wendy bungkam, ia mendekati daun pintu menahan deru emosinya. "Tunggulah, aku akan memanggil dokter"

Sooyoung tak ingin tinggal diam, ia berusaha bangun dan mengejar wendy. Ia tak ingin semuanya menjadi rumit, sooyoung memang memutuskan untuk jujur. Tapi tidak seperti ini, bukan begini caranya.

Beautiful Wind | Bbyu Vol.3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang