"Sudah berkali-kali kukatakan jika apa yang terjadi pada ibu dan hidupnya tidak ada sangkut-pautnya dengan dirimu-- ibunya depresi hingga bunuh diri dihadapannya memang menjadi trauma besar, itu sebabnya ia berambisi melakukan hal yang sama pada kedua orang tuamu"
"Katakanlah jika semua ini hanya omong kosong" lirih sungjae tak terima.
"Bukan salahmu karena menjadi anak yang sah dan diakui. Pernikahan ayahmu dan mendiang ibu Changsub oppa bahkan tak terbukti dan tercatat"
"Tetap saja, darah yang mengalir ditubuhnya adalah alasan dan bukti terkuat"
"Sementara, ikutilah permainan nya. Semua tak akan berujung jika kau terus melawan. --mengalah bukan berarti kalah, saat ambisinya terpenuhi, dia akan berhenti dan semua akan berakhir" sohyun menggenggam erat tangan sungjae.
"Apa yang harus aku lakukan pada ibuku" tanya nya putus asa.
Sungguh termohok batin sohyun melihatnya. Kenyataan bahwa pihak yang bersalah memang ibu Yook sungjae adalah kebenaran yang pahit.
Ibunya saat itu egois hingga menyingkirkan Lee changsub dan mendiang ibunya hanya untuk melindungi keutuhan keluarganya sendiri.
Sungjae tak dapat membendung emosi nya. Persetan bahwa ia harus menangis dihadapan perempuan, nyatanya yang dapat membuatnya lega saat ini hanya dengan tak menahan bulir itu lolos dari matanya.
"Jadi, dia sudah mengetahui semuanya?" tanya sooyoung dingin.
Ia tak kuasa membayangkan betapa hancur dan kecewa nya Yook sungjae saat ini.
Sebuah ingatan melambung pada kalimat maaf yang terus menerus ibu mertua nya imbuhkan kala Sohyun tiba-tiba masuk dalam kehidupan rumah tangga nya kala itu.
"Nona, saya rasa ada baiknya kita kembali nanti" hyunsik mencoba menghentikan langkah sooyoung saat mendekati sebuah ruangan dimana ada Yook sungjae dan Kim sohyun disana.
"Hanya memastikan dia tak apa, aku janji" tangkas sooyoung membuat hyunsik tak berkutik.
Langkah tergesa yang di ekori oleh laki-laki bermarga Lim itu tetiba terhenti. Park sooyoung terdiam sesaat, menatap lurus dua orang disana. Tak lama kemudian, ia membuang pandangannya. Terlalu tak nyaman jika harus lama dilihat.
"Nona--" tegur hyunsik yang berhasil mengembalikan kesadarannya.
Sooyoung tersenyum simpul "aku lega, dia tak menangis sendirian" ujarnya sekali lagi menatap bingkai dihadapannya.
Ya, Yook sungjae menangis lirih mengeluarkan emosi nya dipelukan Kim sohyun.
"Kau bisa mengantarkanku kembali ke loby. Setelah itu, kembali lah dan temani sungjae untuk malam ini"
"Saya akan mengantarkan anda--" / "aku akan pulang sendiri, anggaplah aku tak datang kesini. Yook sungjae pasti merasa bersalah jika mengetahui aku melihatnya bersama sohyun-- untuk itu, cukup laporkan jika aku hanya sedikit kesal karena tak dapat menghubungi nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Wind | Bbyu Vol.3
Fanfiction"Aku tidak memiliki warna lain dalam hidupku, hanya hitam yang kelam. Jika boleh aku bertanya, akan ku utarakan hal itu pada tuhan -Mengapa aku diciptakan, jika seluruh garis di telapak tanganku hanya sebuah penyesalan-. Hingga akhirnya sebuah harap...