02

999 136 55
                                    

Dulu, pertemuan pertama sungjae dengan sohyun teramat sangat canggung. Sungjae mengira jika sohyun adalah gadis polos, hal itu ia benarkan oleh tingkah nya yang begitu lugu saat di ajak berbincang.

Hanya butuh dua bulan, percikan cinta diantara mereka mulai menjadi api. Sungjae begitu tergila-gila pada gadisnya. Bahkan lagi, lagi dan lagi, ia menjadikan sohyun sebagai bintang iklan produk yang lahir dari perusahaannya.

"Berhentilah bermain-main, aku sudah kedinginan .. " erang sungjae tidak terima atas perlakuan sohyun.

Ya, begitulah cara mereka menyelesaikan masalah. Sungjae dan sohyun yang diam-diam tetap mempertahankan hubungan dibawah kekangan semua pihak, berhasil merahasiakan sebuah apartement yang jauh dari kota hanya untuk melakukan hal gila.

Tentu saja, keduanya bukan lagi muda-mudi dibawah umur, mereka sudah dewasa dan memiliki kebutuhan yang dapat dipenuhi satu sama lain. Seperti malam ini, ditengah hujan deras. Peluh menetes melewati rahang tegas sungjae saat mencapai pelepasannya.

Bukan sungjae yang pertama kali memulai, ia berani bersumpah jika ia akan menghormati gadisnya karena rasa kasih nya lebih besar dibandingkan dengan nafsu. Tapi lain hal dengan sohyun, sudah sungjae bilang, jika sohyun yang ia kenal tidaklah sepolos itu. Dia liar, tapi sungjae lebih dulu mencintainya, dan menutup semua keburukan yang ada pada perempuan bermarga Kim itu.

"Aku sudah menanda tangani kontrak kerjaku"

Sungjae mengerjit mendengar kalimat perempuan yang sedang bersandar di dada polosnya.

"Aku sudah bilang jika aku tidak setuju"

"Tapi aku tidak bisa menolak, ini semua demi-"

"Demi karirmu" sungjae memotong.

"Apa aku saja dalam hidupmu tidak cukup? Sampai kapan kita akan bersembunyi? Apa kau bahagia menjalani hubungan tersembunyi seperti ini?"

Sohyun membenarkan posisi nya, tak lupa ia menarik selimut untuk menutupi lekukan tubuhnya yang tak di hinggapi sehelai benangpun.

"Aku hampir mati membangun karirku selama ini. Ini adalah kesempatanku, aku tidak mungkin melepaskan nya begitu saja saat bahkan aku sudah berada di puncak" sohyun menjeda kalimatnya "aku mencintai pekerjaanku" tambahnya kemudian.

"Lalu diurutan berapa aku dalam hidupmu?"

Sungjae menatap perempuan di sampingnya dengan nanar sementara sohyun diam. Ia tidak bisa menjawab.

Pertengkaran mereka memuncak hingga akhirnya sohyun benar-benar pergi ke spanyol, ia sengaja menulikan telinga nya atas kalimat sungjae.

...

"Aku ingin makan ramyeon, kau ikut?" ungkap peniel setelah menyelesaikan rapat dengan sungjae juga changsub.

"Aku harus menjemput temanku ke bandara" jawab changsub.

"Kau dude? Kau ikut kan?" kali ini pertanyaan ditujukan pada sungjae. Sementara yang ditanya memilih bungkam. -"Berhentilah memikirkan sohyun. Setelah memakan ramyeon, kita minum" tambah peniel.


"Kau lah yang seharusnya berhenti mencampuri urusan orang lain. Urus urusan mu sendiri!" sanggah changsub "aku pergi" lanjutnya meninggalkan kedua temannya.

"Aishhh! Jika dia tidak lebih tua dariku, akan kupatahkan hidungnya dan ku jadikan umpan hiu!"

Sungjae berdecih sebelum ikut meninggalkan peniel tanpa kata.

Beautiful Wind | Bbyu Vol.3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang