Ini bukan pertama kalinya Yook sungjae jatuh cinta.
Tentu saja, sebagai CEO muda dan pewaris tunggal keluarga kaya, sungjae banyak digilai gadis dari berbagai lapisan bumi.
Setelah banyak di kecewakan Kim Sohyun, ia sempat memiliki niat untuk membekukan hatinya. Takkan ada lagi kesempatan bagi perempuan lain untuk menempati ruang itu, ia tak mau lagi merasa sakit dan satu-satu nya cara untuk hal itu adalah membuat mati hatinya.
Tapi siapa sangka, bayang cinta pertama semasa kecilnya ada dalam diri Park sooyoung. Benar ataupun tidak, Yook sungjae mengecualikan perempuan bermarga Park itu.
Sungjae ingin bahagia sekali lagi. Dengan damai membuat segalanya tertata sesuai inginnya.
"Kau benar-benar membuatku gila karena merindukanmu, park sooyoung" -imbuhnya tersenyum hangat menatap gambar sang istri dalam ponselnya.
"Hei Yook? Senyummu sungguh menggelikan. Hentikan itu"
Lee seung gi datang membuyarkan lamunan Yook sungjae.
Sial, dia sedikit terperangah malu.
"Kau harus jatuh cinta agar mengerti, hyung" telaknya menyembunyikan sipu.
Seung Gi berdecih jijik dibuatnya. Ia berjalan mendekat lalu duduk disamping yook sungjae.
Diserahkannya beberapa lembar file sebelum memijat gusar keningnya.
"Sepertinya lawanmu itu sangat cerdas, yook"
Sungjae membuka teliti setiap lembar dari file itu.
"Jika hanya aku dan perusahaanku yang kau harapkan, maka takkan sulit bagiku. Tapi jika untuk mencari penanam saham lain untuk mendukungmu, Lee changsub sepertinya sudah satu langkah lebih depan Yook"
--"Lihatlah, dia sangat lihai dalam hal meloby" Tuturnya menambahkan.
"Jadi menurutmu, aku takkan berhasil hyung?"
"Tidak jika kau mau mengikuti cara mainnya, meloby. Kau tau apa maksudku?"
Sungjae menaruh tanya besar. Skala bisnis Lee seung gi memang patut di acungi jempol, lupakan tentang status lajang di usia nya. Kesuksesan dan kecerdasan nya kini membuat Yook sungjae sedikit iri.
Sepertinya ia terlalu lama menjadi budak cinta Kim sohyun sebelumnya, sehingga beberapa sel otak kecerdasan nya putus dan rusak.
"Bagaimana? Kau ingin belajar banyak dariku?" Tawar seung gi.
Keadaan kini menjepit dirinya.
Besar harapan sungjae untuk kembali dalam waktu singkat. Bagaimanapun, meninggalkan park sooyoung sendiri benar-benar menyiksa nya.
Ia ingin segera kembali namun tak ada pilihan lain, satu persatu masalahnya harus selesai.
--"aku ikut, hyung" balas Sungjae mantap.
...
"Kami sudah berusaha semampu kami, nona park"
Bagai mendengar petir di tengah hujan. Jantung sooyoung berdetak dengan ritme aneh.
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya"
Sooyoung membisu namun aneh nya tak ada air mata yang mampu keluar dari pelupuknya. Hati nya sakit, perih terasa.
Para dokter dan suster sedikit menundukkan kepala lalu berjalan memberi ruang untuk dirinya.
"Nona, anda baik-baik saja?" lim hyunsik dengan sigap menopang badan sooyoung yang hampir terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Wind | Bbyu Vol.3
Fanfiction"Aku tidak memiliki warna lain dalam hidupku, hanya hitam yang kelam. Jika boleh aku bertanya, akan ku utarakan hal itu pada tuhan -Mengapa aku diciptakan, jika seluruh garis di telapak tanganku hanya sebuah penyesalan-. Hingga akhirnya sebuah harap...