Teman-teman,
Kita harus bicara 😔
Dont skip Author Note yaaa . ."Bisakah kau berhenti mengomeli nya?!". bentak Sohyun yang mulai geram mendengar celotehan disertai umpatan Peniel yang ditujukan pada Yook sungjae usai lagi-lagi berulah.
"Kau membela nya?".
Sohyun disana mendelik. "Lihatlah! dia seperti gelandangan, menyedihkan. Belum lagi lebam dan luka baru yang ia dapat". Sohyun berujar selagi meneliti oleh-oleh apa yang kini Yook sungjae bawa dihadapan dirinya dan Peniel setelah membuat gusar orang-orang dengan menghilang semalam penuh.
"Benar, dia seperti kucing yang tenggelam di got. Sangat menyedihkan!". Telaknya dingin kemudian pergi melenggang kaki.
Yook sungjae yang diributkan sejak kepulangannya hanya bungkam. Dan memang selalu begitu.
"Kemarikan tanganmu". Titah sohyun menghampiri Yook sungjae dengan kotak P3K ditangannya. "Apalagi yang terjadi padamu? Sampai kapan sebenarnya kau akan melukai dirimu seperti ini?".
Kim sohyun dengan telaten membersihkan beberapa lebam yang tak sedikit mengeluarkan darah di sudut bibir Yook sungjae. "Kau tau? Bahkan luka-luka ini tak akan mengubah apapun". Kini lelaki itu menatap lawan bicaranya.
"Apa kau tak berfikir, betapa akan marah dan sedihnya ia saat kembali nanti jika melihatmu kacau seperti ini?".
"Kau yakin dia akan kembali?". Kalimat itu lolos dari mulut Yook sungjae. Namun Kim sohyun kini terdiam, bahkan antara Iya dan Tidak jawabannya, tak ada satupun yang pasti.
"Kau diam". Sungjae berdecih lalu hening beberapa saat --"aku hanya, --aku hanya merindukannya". Tambahnya kini tak kuasa menyembunyikan tangis.
Jika ditanya tentang keangkuhan, kerakusan juga keegoisan Sohyun dulu, kala menatap iri hubungan lelaki disampingnya dengan Park sooyoung. Kini ia berani bertaruh untuk mundur lebih awal dan mendukung mereka. Nyatanya kehilangan semangat hidup Yook sungjae lebih nyeri dibandingkan kehilangan raganya di pelukan wanita lain.
Setidaknya dulu, sohyun tau, Yook sungjae bahagia bersama Park sooyoung.
Kini ia menemani ratap lelaki dengan pilu yang tak berakhir. Dengan lancangnya ia ingin menyentuh punggung tangan Yook sungjae hanya untuk sekedar memberi kekuatan.
Namun niatan itu urung ia lakukan saat Peniel setengah berlari menghampiri kedua nya.
"Kim sohyun, Ha Joon--". Imbuhnya panik membuat Kim sohyun juga Yook sungjae tercekat.
...
"Kau baik-baik saja?". Tanya wendy pada Park sooyoung.
"Eoh, aku hanya sedikit pusing, eonni".
"Kim Hanbin, temani Sooyoung sebentar. Aku akan menemui suster dulu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Wind | Bbyu Vol.3
Fanfiction"Aku tidak memiliki warna lain dalam hidupku, hanya hitam yang kelam. Jika boleh aku bertanya, akan ku utarakan hal itu pada tuhan -Mengapa aku diciptakan, jika seluruh garis di telapak tanganku hanya sebuah penyesalan-. Hingga akhirnya sebuah harap...