30

974 102 44
                                    

Gejolak emosi wanita saat sedang hamil bukan lagi menjadi rahasia. Marah seketika, senang seketika, sedih bahkan hingga menangis dengan atau tanpa sebab akan sangat wajar terjadi.

Hal itu bersifat fisiologis bagi mereka yang bahkan baik-baik saja. Ya, wanita yang baik-baik saja pun dapat merasakan gejolak itu, lalu bagaimana dengan kim sohyun ?

Ia kira, dengan Yook sungjae telah mengetahui kebusukannya, ia akan merasa sedikit lega. Ia tak harus lagi bertopeng masih mencintai lelaki itu hanya untuk memenuhi permintaan kekasihnya, kini ia bisa dengan bebas memamerkan hubungannya dengan Lee changsub pada dunia, laki-laki yang memenuhi ekspektasi nya dalam urusan cinta.

Tapi belakangan ini, sohyun merasa sebaliknya. Bukan menyesal karena telah berhianat, namun ia menyesal mengapa jalannya berpisah harus menyakiti laki-laki yang tak seharusnya disakiti.

Yook sungjae tak memiliki salah apapun padanya.

Sakit yang dirasakan Lee changsub memang berasalan. Tapi bukan Yook sungjae-lah dalang nya, hanya karena lahir dari ayah bilogis yang sama. Bukan berarti kesalahan hanya dapat ditanggung oleh pihak yang diakui.

"Apa yang terjadi? Mengapa kau menangis?"

Seseorang berjalan kearahnya.

Dengan segera, sohyun menghapus air matanya lalu tersenyum "tidak, aku tidak apa-apa. --Oh ya, dimana Changsub Oppa?"

"Dia baru saja selesai memenangkan kontrak dengan mantan penanam saham di perusahaan Yook sungjae. Seharusnya ia sedang dalam perjalanan kembali sekarang" balas laki-laki berkepala plontos itu santai lalu membuka pintu lemari es.

Mengelurkan satu botol Beer di sore berkabut. "Kudengar Yook sungjae mengantarkanmu pergi ke dokter siang tadi. Apa yang terjadi?" ia menyambung kalimat saat menuang benda cair beralkohol itu kedalam gelas.

"Sungjae sudah mengetahui semuanya. Aku dan--" / "tentu saja" kalimat sohyun terpenggal. "Yook sungjae telah mengetahui hal itu dari lama, ingat saat aku berhasil mempengaruhi pemilik perusahaan terbesar di gangnam?"

Sohyun memutar kepalanya keras.

"Sungjae memintaku secara pribadi untuk menemui presdir choi dan memberitahuku sebuah informasi yang mengejutkan"

Laki-laki itu menatap sohyun lurus lalu menyunggingkan bibirnya "kau tau apa yang ia bilang? --hyung. Kim sohyun menghianatiku. Dan kau tau siapa laki-laki itu?"

"Maksudmu, yook sungjae sudah mengetahui semuanya sejak lama dan diam?"

"Eoh. Dia diam karena kebodohannya mencintai wanita iblis sepertimu" balasnya melenggang kaki.

Sungguh sakit, hati Kim sohyun saat ini. Iblis? Ya, dia memang iblis. Menghancurkan hidup laki-laki yang bahkan bersedia mati untuknya.

...

"Kau tak pergi ke kantor?" sooyoung terheran saat menyadari jika sungjae hanya menggulung dirinya dibawah selimut sejak pagi.

"Aku takut bertemu ayahku"

"Heol! Kau seperti anak ayam" cicit sooyoung mengejek.

"Yyyak! Kau lupa dengan pukulan ini? Ayahku tak pernah main-main dengan pukulannya" sungjae membela selagi menegakkan punggungnya.

"Bagaimana reaksi ibumu? Dia baik-baik saja?"

Sungjae memalingkan wajahnya sedih, satu-satu nya hal yang membuatnya tak terima atas semua sandiwara ini adalah menyakiti dan mengecewakan hati ibunya. "Untuk pertama kalinya, dia kecewa padaku"

Beautiful Wind | Bbyu Vol.3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang