"Nona, anda memiliki tamu" ujar Marry menghampiri sooyoung di kamarnya.
Sooyoung terdiam bertanya, siapa yang hendak menemuinya sepagi ini.
"Eoh--, eonni?" panggil sooyoung mendekat saat melihat wendy terduduk menunggunya.
"Mengapa tidak mengabari--"
-plakk!-
Sebuah tamparan secara tiba-tiba diterima park sooyoung.
"Eonni, apa yang terjadi? Mengapa k--"/ "gadis busuk!" umpat wendy dengan mata memerah membendung air.
"Aku sungguh tak mengerti denganmu eonni, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Apa kesadaranmu sudah hilang? Apa kau tak lagi menganggapku kakakmu?--ah tidak, jangankan kakak, kau bahkan tak menganggapku sebagai seorang teman dengan perbuatanmu"
Sooyoung terus mencerna setiap kata yang di dengarnya. Dan entah kemana arah dari pembicaraan wendy hingga kini ia terseguk menangis membuat sooyoung ditusuk beribu tanya.
"Kau benar-benar jahat park sooyoung. Kau jahat" imbuh wendy kini menangis memeluk dirinya.
...
"Lama tak bertemu denganmu, hyung"
Yook sungjae tersenyum menjabat tangan seorang laki-laki dengan lesung pipit kecil manisnya.
"Whooa, siapa ini yang datang" laki-laki itu membalas senyum selagi memeluk dan menyambut hangat kedatangan yook sungjae.
"Bagaimana kabarmu, hyung?"
"Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja dan semakin terlihat tampan"
Sungjae tertawa hambar. Lelaki di hadapannya tidak berubah sama sekali.
"Apa gunanya tampan jika masih sendiri di usiamu hyung?--kau tidak berniat untuk menikah?"
"Heol! Apa kau sedang bersikap sombong di depanku?!" Lee seung gi, mulai tak terima atas ledekan yang didengarnya.
"Maka dari itu cepatlah lupakan cinta lamamu pada Yoona noona, apa tidak ada satupun perempuan canada yang menggetarkan hatimu?"
"Berhenti membicarakan yoona! Kau tak sadar? Kau sedang menabur garam diatas luka ku yang mulai mengering" geramnya yang semakin mengundang tawa yook sungjae.
--"Lupakan tentang yoona dan masalahku. Kau mulai melupakan tujuanmu datang jauh kemari --Membaca pesanmu sedikit membuatku khawatir yook, apa semua baik-baik saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Wind | Bbyu Vol.3
Fanfic"Aku tidak memiliki warna lain dalam hidupku, hanya hitam yang kelam. Jika boleh aku bertanya, akan ku utarakan hal itu pada tuhan -Mengapa aku diciptakan, jika seluruh garis di telapak tanganku hanya sebuah penyesalan-. Hingga akhirnya sebuah harap...