Alasan Warga Jepang Jarang Ada Yang Gemuk

1K 46 1
                                    

Negara mana sih yang gak punya warga yang berbadan gemuk? sepertinya semua negar didunia ini memiliki warga yang berbadan gemuk, baik itu perempuan, laki-laki, anak-anak ataupun orang tua. Kalau di Indonesia sendiri sangat mudah untuk menemukan orang-orang berbadan montok alias gemuk, dan di Amerika pun sebanyak 35 % penduduknya memiliki obesitas, julukan untuk mereka yang mempunyai bobot tubuh diatas normal.

Namun di Jepang, jika kalian memperhatikannya, kalian akan jarang menemukan orang gemuk atau orang yang memiliki obesitas. Tak heran, karena Jepang hanya memiliki 5 % saja penduduk yang menderita obesitas. Jika kalian bertanya-tanya, kenapa penduduk jepang hampir tak mempunyai penduduk gemuk, dan semua berbadan kurus maka jangan berpikir karena mereka kekurangan gizi dan melakukan program diet. Karena ternyata di Jepang memiliki undang-undang anti gemuk yang dikenal dengan nama hukum Metabo.

Hukum Metabo berasal dari istilah metabolic syndrome, istilah resmi untuk obesitas di Jepang. Hukum Metabo ini telah di sahkan oleh pemerintah. Dalam hukum Metabo, seluruh warga Jepang dilarang memiliki tubuh gemuk. Hukum Metabo juga mengatur ukuran berat badan ideal secara detail. Hukum ini mewajibkan tiap warga Jepang memiliki lingkar pinggang maksimal sekitar 80 sentimeter bagi lelaki di atas usia 40 tahun, dan 90 sentimeter untuk perempuan pada umur yang sama.

Hukum Metabo sendiri sebenarnya sudah mulai diaktifkan sejak tahun 2008 bagi para pekerja di Jepang yang berusia 40 hingga 75 tahun. Namun, aturan tersebut tentu saja tak berlaku untuk para atlet sumo yang masih aktif menjalani karirnya di bawah usia 40 tahun. Usut punya usut ternyata pemerintah setempat merancang undang-undang ini dengan alasan agar semakin sedikit orang yang kegemukan, maka semakin rendah biaya kesehatan yang dikeluarkan negara tersebut.

Namun bagaimana jika lingkar pinggang melebihi batas yang sudah ditentukan? jika melebihi batas maksimal, orang tersebut dinyatakan gemuk dan harus melakukan diet dengan gym, konsultasi ke dokter atau hal lainnya untuk menguruskan badan dan memperoleh batas pinggang yang sudah ditentukan.

Seperti peraturan lainnya, hukum metabo ini juga ada sanksi bagi warga yang memiliki lingkar pinggang melebihi batas yang sudah ditentukan. Walaupun sanksi tersebut bukan sanksi secara perorangan, namun bagi mereka yang sudah bekerja maka sanksi tersebut akan dibebankan kepada perusahaan dan atasan mereka. Jadi jika ada karyawan dari sebuah perusahaan memiliki tubuh gemuk, maka atasan wajib membayar denda. Denda disini bukan dibayar ke pemerintah melainkan untuk membayar biaya diet karyawan tersebut sampai tidak gemuk lagi.

Oleh karena itu, tak sedikit perusahaan di Jepang yang melarang atau menolak karyawan yang memiliki tubuh gemuk. Karena hal ini pulalah orang gemuk kebanyakan sulit mendapat pekerjaan di Jepang dibanding dengan mereka yang bertubuh ideal.

Selain adanya Hukum Metabo, alasan kenapa penduduk Jepang bertubuh langsing atau bisa dikatakan penduduk Jepang hampir tak ada yang gemuk adalah karena kebiasaan hidup sehat yang mereka jalani. Ada beberapa kebiasaan yang merupakan alasan kenapa penduduk jepang tidak gampang gemuk selain Hukum Metabo.

1. Bahan dasar makan yang sederhana

Penduduk Jepang hanya memakan menu makanan seputar ikan bakar, sedikit nasi, sayuran direbus, semangkuk sup miso, dan teh hijau serta buah-buahan untuk pencuci mulut.

2. Makan dengan porsi kecil

Jika kalian pernah memperhatikan orang Jepang makan, pasti kalian bertanya kenyangkah mereka hanya memakan semangkok kecil nasi? Ternyata sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk makan dalam porsi kecil. Yang penting bagi mereka adalah presentasi dan aturan, seperti menikmati makanan secara perlahan,piring tidak sepenuhnya diisi, setiap hidangan disajikan di piring sendiri, makanan diatur untuk menunjukkan keindahan alam dan kalian kadang harus berhenti hanya untuk menikmati elemen estetikanya. Kamu juga dianjurkan untuk berhenti makan saat 80 persen kenyang. Dan yang harus kamu tahu, kebanyakan wanita Jepang menggunakan prinsip kontrol porsi jika ingin menurunkan berat badan. 

3. Proses dan cara masak yang sehat

Orang Jepang sadar betul bagaimana cara agar mendapat makanan sehat. Mereka memang memasak dengan proses kukus, memanggang, menumis, atau menggoreng. Namun mereka memperhatikan lama proses memasaknya. Penduduk Jepang jarang mengolah makanan pada suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Mereka percaya kalau makanan segar lebih nikmat dan lebih sehat apalagi dicocol hanya dengan saus.

4. Jarang makan roti

Jika kebanyakan orang Indonesia akan memilih roti saat diet, namun orang Jepang akan menghindari roti atau makanan yang berbahan dasar tepung. Orang Jepang akan selalu memilih memakan nasi walaupun saat diet sekalipun.

5. Sarapan dengan sup miso

Di Indonesia kebanyakan orang akan sarapan dengan sepiring bubur ayam, atau nasi goreng plus telor, namun di Jepang mereka hanya menikmati sarapan dengan menu semangkuk sup miso atau kadang-kadang ditemani dengan omurice. Mereka bisanya akan menyantap menu tersebut sebelum beraktifitas.

6. Kurang menyukai hidangan penutup

Makanan penutup bukan sesuatu yang wajib di Jepang. Maka tak heran jika kalian berkunjung ke restoran Jepang mereka tak menyiapkan hidangan penutup. Hidangan penutup yang identik dengan manis di Jepang biasanya disajikan di anatara waktu makan.

7. Akan aktif bergerak jika berat badan mulai naik

Penduduk Jepang akan cepat tanggap jika berat badannya mulai naik. Mereka biasanya akan lebih aktif bergerak, berjalan kaki kemana-mana hingga melakukan olahraga hingga berat badannya kembali normal.

Nihon... Ai Shi Te Ru...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang