"Ughh.." Rasa pusing benar benar menghantam kepalaku saat ini, apa yang terjadi? bukankah seharusnya sekrang aku berada di ruang sidang? Jika aku gagal untuk kedua kalinya, kemungkinan ibu tidak akan menganggapku sebagai anaknya lagi.
"Yang mulia anda sudah sadar." Ucap seorang wanita yang entah datang darimana menunduk hormat padaku. Apa ini di rumah sakit? ah ya benar sekarang aku ingat, aku pasti kecelakaan namun bukankah seharusnya aku sudah mati jika mengingat truk kencang yang menabraku tadi?!
"Yang mulia apa anda baik baik saja?" Tanya perempuan itu lagi, wajahnya sangat bersih tidak menunjukan tipikal orang asia sepertiku. Dan tatapan matanya benar benar begitu lembut seakan aku sangat rapuh.
Jika dilihat lihat ini terlalu mewah untuk sebuah rumah sakit. Banyak ornamen berkilauan tertanam di dindingnya serta kilauan benda berwarna emas menghiasi setiap sudut ruangan. Apa itu semua adalah emas? hanya untuk sekedar hiasan di dinding?! huaa jika begini lebih baik aku mati saja!!! aku tidak akan sanggup membayar biaya rumah sakit semewah istana ini. "Saya akan memanggilkan tabib istana."
Hah apa? istana? tabib? apa aku sudah gila atau ini berada di alam lain. Dan bukankah sedari tadi dia memanggilku dengan sebutan yang yang apalah itu?! Benar aku pasti sudah gila, lebih baik meluruskan semua ini dan berkata pada wanita itu aku hanyalah seorang mahasiswi yang tidak tahu apa apa.
"Emm.. suster?" Cicitku, yatuhan! aku tidak mengerti mengapa harus suara seperti itu yang aku keluarkan.
Dan benar saja langkah wanita itu terhenti dan berbalik menghadapku dengan sebuah senyuman cerah, "Anda memanggil saya putri?"
"Namaku bukan putri." Ucapku dengan berhati hati, sudah kutebak dia memasuki kamar yang salah. Semua begitu membingungkan Pertama aku terbangun dalam sebuah kamar rumah sakit yang sangat megah kedua ia memanggilku dengan sebutan putri. Terlebih bukankah itu terlalu bagus untuk pakaian seorang suster? gaun panjang bewarna kelabu dan sangat kontras jika di bandingkan dengan warna kamar yang saat ini sedang kutempati. "Dan rumah sakit mana ini? aku harus memberi tahu keluargaku."
Wanita itu menatapku dengan pandangan terkejut, hey! apa yang salah dengan memberitahukan keluarga sendiri terkait kondisimu.
"Apa maksut anda yang mulia? tentu putri adalah panggilan kebangsawanan anda." Ucap wanita itu masih dengan ekspresi terkejut bercampur khawatir.
Bahkan keluargaku bukanlah seorang konglomerat, kenapa kini aku menjadi seorang bangsawan?
"Putri apa anda mengenali saya?" Tanya wanita itu memastikan. Bagaimana aku dapat mengenalimu bahkan ini adalah pertemuan pertama kita.
"Suster tentu saja karena ini adalah rumah sakit." ucapku cepat, sepertinya jawabanku tidak begitu memuaskan sehingga membuat wanita itu berkaca kaca.
Tapi jika dipikir pikir kembali ini semua tidaklah masuk akal, terlebih ketika aku meraba rambutku yang tiba tiba tumbuh sepanjang punggung dan bewarna putih keperakan, "B-BAGAIMANA BISA?!" buru buru aku menuruni tempat tidur yang sangat besar itu dan berjalan ke hadapan cermin yang menjulang tinggi.
Dan benar saja, aku menatap pantulan wajah orang lain. Rambut perak yang berkilau serta mata biru cerah. Benar benar sangat cantik mungkin itu adalah wanita tercantik yang pernah kulihat, setiap kali aku mengangkat tangan pantulan itu pasti akan melakukan hal yang sama. Apakah ini adalah kehidupan baruku setelah kematian?
"Yang mulia, anda baik baik saja?" Wanita itu terlihat panik setelah aku berlari secepat kilat kemari, "Yang mulia tolong katakan pada saya jika anda hanya sedang bergurau."
Permisi, apa aku terlihat sedang bercanda?!
"T-tolong katakan s-siapa a-aku?" pintaku dengan terbata bata, rasa takut benar benar menguasai tubuhuhku saat ini. Air mata bahkan perlahan mulai meleleh dan membasahi pipiku. Aku ingin kembali bertemu dengan keluargaku!
Wanita itu kemudian memelukku erat dan berucap sangat lembut, "Anda adalah yang mulia putri Dementieva Elizabeth II dari Clarindon, pewaris kedua dalam kursi tahta kerajaan dan satu satunya putri yang dimiliki oleh yang mulia raja Abertus."
A-AKU SEORANG PUTRI RAJA?!
•••
Well HEIO, ini adalah cerita kedua aku. buat yang ngikutin TQF jangan khawatir karena aku bakal update kedua cerita ini secara rutin :))), happy reading guys!

KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Choice's
Viễn tưởng'Only one can take the emperor heart' Aku hanyalah seorang mahasiswi tingkat akhir biasa, keseharianku benar benar membosankan. Namun semua itu berubah ketika aku secara tidak sengaja tertabrak truk yang sedang melaju begitu kencang tepat di hari uj...