Krip... krip... krip...Ugh apa ini... kepalaku terasa sangat sakit.
AH
Anne! Aku harus segera mencarinya agar membantuku keluar dari neraka ini. Sudah cukup aku merasakan hidup di dalam neraka beberapakali dan untuk kali ini aku tidak akan diam saja. Terlebih untuk wajahku, aku tidak tau seberapa buruk mereka telah melukaiku. Cepat atau lambat sang kaisar akan menyadari semua ini dan langsung membuangku akibat wajah buruk rupaku, dan menurutku itu adalah hal yang memang patut dilakukannya.
"Putri." Ucap sebuah suara mengagetkanku, "Anda sudah bangun?"
Antony? Apa yang ia lakukan disini. Dan apa aku sekarang berada di kamarku?
Sungguh...
A-aku benar benar tidak ingin untuk kembali kesini lagi. Kenapa.. kenapa mereka memperlakukan seperti itu, aku tidak tau apapun tentang istana ini. Aku sudah tidak tahan lagi, dadaku begitu sesak menahan semuanya! Kukira aku akan lebih kuat dari sang putri tapi nyatanya aku tidak lebih lemah darinya.
"Putri, anda menangis?" Kini suara Antony terdengat khawatir, tidak bisakah ia hanya sekedar pergi dari sini? Semakin lama ia memandang wajah burukku semakin dalam pula ia akan menyakitiku.
Rasa perih menyeruak di sekitar pipiku ketika secara tidak sengaja terbasahi oleh air mata, "Dimana Anne." Tanyaku dingin tanpa berniat menatap Antonio.
"Dia sedang mengerjakan sedikit urusan."
"Jangan berbohong."
Antonio menghela nafasnya, "Anda dapat memegang ucapan saya."
"Antony." Aku tidak dapat menutupi suaraku yang bergetar, " Apa aku terlihat buruk?"
"Tentu tidak putri!" Ia menjawabnya sangat cepat, "Anda tampak indah seperti biasanya."
Baru satu hari aku mengenal mereka dan mereka telah melakukan sesuatu yang tidak pernah kuduga sebelumnya. "Antony, maafkan aku telah mengecewakanmu. Seperti yang kaulihat aku tidak pantas bersanding dengan mereka dan tidak akan pernah."
Entah melanggar aturan atau tidak namun aku dapat merasakan tangan Antonio yang melingkari leherku, ia mendekapku dengan sangat lembut dan berhati hati. Seakan dengan mendekapku ia dapat menyembuhkan seluruh luka yang telah kualami secara instan. "Tidak putri anda tidak perlu meminta maaf karena sedari awal seharusnya saya sadar anda tidak akan pernah bisa bila di sandingkan dengan mereka." Suaranya melembut menenangkanku, "Para wanita rendahan itu."
Benar Antonio, mereka adalah wanita yang lebih dari kata rendah. Aku muak menjadi lemah.
Seketika ingatanku teringat akan semalam. Ketika tanpa sengaja aku bertemu dengannya, Kaisar Alarick... Kemudian aku menatap dan mengangkat tangan kiriku yang telah terlilit perban putih. Apa semalam benar benar nyata?
"Jika kau tidak menjawabnya, maka aku akan bertanya pada seluruh penghuni kastil ini dan kau akan tau apa yang terjadi selanjutnya."
Mataku terbelalak ketika suara itu tiba tiba saja terngiang di dalam benakku, sial! Dia akan membunuh seseorang jika aku tidak menghentikanya.
Bagaimana ini! Aku tidak mungkin keluar dengan penampilan seperti ini. Ahh itu bukanlah hal penting yang harus kau pikirkan saat ini Dementieva! Nyawa seseorang lebih penting.
Bisa jadi nyawa Anne dan Emma lah yang akan iblis itu ambil.
Antonio segera melepaskan dekapannya dan menatapku dengan pandangan bertanya, tanpa berniat menjelaskan sedikitpun aku langsung saja bergegas menurunkan kakiku ke lantai yang dingin. Begitu hendak beranjak dari ranjang Antonio tiba tiba saja langsung menahan gerakanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Choice's
Fantasía'Only one can take the emperor heart' Aku hanyalah seorang mahasiswi tingkat akhir biasa, keseharianku benar benar membosankan. Namun semua itu berubah ketika aku secara tidak sengaja tertabrak truk yang sedang melaju begitu kencang tepat di hari uj...