Defenses

15.9K 1.6K 4
                                    

Bau anyirr serta panas besi begitu menyeruak memenuhi seluruh indra penciumanku begitu mata besi tajam ini menghunus dada mereka yang menghalangi langkahku.

Setiap jiwa yang gugur berjatuhan karena tanganku sendiri justru semakin membuatku menggebu ingin membunuh mereka semua.

Apa aku meneyesalinya?

Tidak, tentu tidak karena mereka semua memang pantas untuk mati.

"YANG MULIA!"

SRANGGG

Karsius langsung saja menahan hunusan pedang yang hendak menyerangku dari belakang sebelum aku langsung saja menebas tubuh prajurit yang tidak berguna tersebut. Jika dilihat dari kemampuannya yang sangat biasa, mereka dapat dikatakan tidak terlihat seperti terpengaruhi oleh sihir seperti pada beberapa hari yang lalu.

seakan mereka sengaja membuat ini tampak terlihat lebih mudah sebelum memberikan kita sebuah makanan penutup.

"Dua camp terdepan telah kita ambil alih yang mulia, jika perkiraan saya benar kita dapat menguasai wilayah Andros terdepan besok pagi sebelum pada akhirnya kita dapat mengambil alih kontrol tanah ini." Ucap Karsius yang masih tampak wasapada dengan sekitar.

"Untuk saat ini." Sayangnya aku tidak akan semudah itu jatuh dalam perangkap dangkal mereka, "Bunuh semua prajurit yang tersisa dan jangan menyerang lebih jauh sebelum ada perintah dariku."

Seperti yang sudah kuduga Karisus tidak akan setuju, "Jika seperti itu bukankah anda akan melepaskan sebuah peluang yang bagus?!"

Dan peluang bagus itu yang akan membantai kita semua disini, "Apa kau baru saja mempertanyakaan keahlianku Karius."

SRASHHH...

Pedangku kembali menari di antara leher para penghianat ini. Begitu juga dengan Karsius yang selalu menjadi perisai belakangnku.

"Saya tidak akan berani." Jawabnya tegas, "Namun menurut saya jika anda melepas-"

Aku mengerahkan pedang milikku tepat pada bagian lehernya, "Kau masih sangat berani untuk mempertanyakanku?" Karsius bukanlah seseorang yang akan langsung begitu patuh pada setiap omonganku karena jauh di dalam dirinya aku menegerti ia memiliki ambisi yang sama besarnya denganku dan suatu saat jika aku sedikit saja lengah darinya maka.

"Tidak yang mulia, semua sesuai perintah anda." Ucapnya yang kemudian membuatku segera menurunkan pedangku kembali.

Ia dapat menghancurkan kekuasaanku.

"Arggh." Geramku tertahan ketika luka sayatan yang berada di lengan atas kiriku  kembali terasa sakit, Karsius langsung saja menopang tubuhku yang hambir terjatuh. " Pasukan sialan!"

Rasa perih yang kemudian diikuti dengan sensasi panas membakar seluruh indra perasa seluruh tubuh bagian kiriku. Aconite, tidak mungkin salah lagi jika mereka melapisi seluruh pedang mereka dengan cairan tumbuhan beracun itu.

"Yang mulia!" Karisus terlihat semakin panik ketika melihat tubuhku semakin kehilangan keseimbangannya, meski ia tau butuh lebih dari sekedar racun seperti ini untuk membunuhku, "Lebih baik anda kembali ke base utama, jika musuh melihat anda dalam keadaan seperti kemungkinan besar itu akan menjadi kerugian bagi pihak kita."

Apa yang diucapkan Karsius memang ada benarnya juga, jika mereka melihatku seperti ini maka tidak akan baik untuk kedepannya, "Saya akan mengantarkan anda untuk kembali, yang mulia."

"Tidak." Jawabku cepat, "Selesaikan semua ini terlebih dahulu, itulah yang terpenting sekarang."

"Yang mulia ini buka-"

The Empress Choice'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang