18

23.2K 2.5K 16
                                    


"Dementieva!" Seru seseorang membuatku membalikkan badan, disana seorang pria tengah berlari ke arahku sambil melambai lambaikan tanganya. "Hai?" Sapanya ke arahku, butuh beberapa saat untukku dapat tersadar bahwa itu adalah Zeth yang nampak sedikit berbeda dari saat aku pertama kali bertemu denganya.

Bagaimana aku bisa disini? Bagaimana dia bisa disini?

"Zeth! Apa yang ka-"

"Buku apa yang sedang kau baca." Tanyanya membuatku bingung, apa dia sedang berbicara denganku?

Aku menatapnya bingung, "Apa mak-" langkah kakinya semakin mendekat ke arahku, ia merentangkan tanganya lebar lebar.

"Aku merindukanmu Demy." Ucapnya masih sambil berjalan ke arahku. Tubuhku sama sekali tidak menolak perlakuanya, ketika aku hendak memeluknya kembali yang kurasakan jutru hanyalah kehampaan. Mataku mengerjap tidak mempercayai apa yang barusan terjadi.

ia melewati tubuhku, lebih tepatnya zeth menembus tubuhku.

Hah?!

"Enyahlah kau!"

Suara itu?!

Dan benar saja ketika aku membalikkan tubuhku ke belakang, aku dapat melihat Putri Dementieva yang sedang membaca sebuah buku di tanganya.

Kenapa aku bisa berada disini? Apa ini adalah masa lalu sang putri lagi...

"Tuan putri, apa kehadiranku sangat mengganggumu?"

"Kukira aku tidak perlu menjawabnya lagi." Ucap sang putri yang selalu terlihat dingin, sangat berbanding terbalik denganku yang sekarang.

Zeth kemudian duduk di samping putri Dementieva, ah benar aku baru menyadari jika ini sama sekali tidak terlihat seperti taman ataupun bagian kerajaan skrates.

"Ouch itu menyakitiku." Zeth berpura pura memegangi dadanya, namun setap saja sang putri sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari buku yang sedang ia baca.

"Serius Dementieva! Apa buku itu jauh lebih menarik dariku?!"

"Tentu."

Telapak tangan Zeth kemudian menutupi halaman yang sedang dibaca, "Aku ingin membicarakan suatu hal denganmu Demy."

"Serius Zeth enyahlah!" Wow sepertinya sang putri benar benar marah.

Bukanya segera pergi atau apa justru Zeth menyinggingkan senyumanya, "Itulah yang ingin kubicarakan denganmu Demy... setelah ini jika kau menyuruhku untuk menghilang dari muka bumipun akan kuturuti."

"Apa kau tau itu tidak lucu sama sekali Zeth."

"Hahaha maaf  jika itu mengecewakanmu, tapi mulai saat ini aku bukanlah tunanganmu lagi Demy."

Nyut!

Arghh, aku memegangi dadaku yang tiba tiba terasa nyeri.

"A-aku tidak mengerti apa maksutmu." Kini perhatian sang putri tertumpah seluruhnya pada pria di hadapanya itu, "Apa syaratnya."

"Demy apa maksutmu?"

"Apa syarat yang ayahku berikan untukmu!"

Butuh beberapa detik sebelum Zeth membuka suaranya, "Tidak ada." Ia tersenyum, "Ayahmu hanya berkata jika kelak aku harus mencari mempelai yang baik sebagai ganti darimu."

Bohong...
Aku dapat merasakan kebohongan yang tercetak dengan sangat jelas di wajahnnya.

"Bohong." Balas sang putri, "Ayahku tidak akan pernah sebaik itu." Suaranya terdengar jauh lebih dingin dari biasanya, kenapa aku berfikir bahwa sang putri sangatlah kecewa? Bukankah ini yang ia inginkan selama ini.

The Empress Choice'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang