39

15.1K 1.4K 142
                                        

BRUGTubuhku terjatuh begitu keras diatas tanah hitam yang berlumpur, gaun putih yang kukenakanpun mejadi begitu kotor dan lengket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BRUG
Tubuhku terjatuh begitu keras diatas tanah hitam yang berlumpur, gaun putih yang kukenakanpun mejadi begitu kotor dan lengket. Aku mengadahkan pandanganku pada sekitar dan tidak dapat menemui tanda-tanda Balthazar maupun Anne, mereka berdua seperti menghilang begitu saja.

Langit yang bergumul hitam menjadi begitu gelap disertai gemuruh membuat sekujur tubuhku bergidik ngeri menatap sekitar, "Demi tuhan, apa yang sedang terjadi." Ketika bayang-bayangan gelap seperti hujan berjatuhan mengelilingi negri ini tentu saja dengan sihir hitam yang terasa begitu pekat.

"Balatazhar!" Teriakku kemudian, "Anne!" Hanya teriakan gagak hitamlah gang menyauti suaraku, tubuhku terdiam kaku untuk beberapa saat masih berusaha mencerna dan mengamati sebenarnya sedang berada di manakah diriku saat ini.

"Bukankah Osiris berjanji akan mengirimku ke Skrates? tapi dimana aku sekarang." Aku kemudian mulai berjalan perlahan menyusuri jalanan setapak yang hanya beralaskan tanah, takut? Tentu saja tapi aku juga tidak mungkin terus berada disini.

"Sial dingin sekali." Ujarku sambil mendekap diri sendiri, sebenarnya apa yang terjadi apa sihir Osiris salah atau pria itu sejak awal ingin menipuku?

Tapi bukankah dia sudah berjanji padaku bahwa dia tidak akan pernah membohongiku. "Ck memang semua pria sama saja. Semuanya brengs*k dan penuh kebohongan." Kurasa aku tidak dapat lagi mempercayai semua pria.

"Putri?"

Langkahku seketika terhenti begitu samar-samar aku mendengar sebuah suara. "Putri Dementieva?!" Serunya lagi namun kini jauh lebih keras  hingga membuatku membalikkan badan penasaran. Seorang prajurit berzirah hitam yang pernah kulihat sebelumnya berjalan cepat menuju ke arahku. "Putri, Tetap disitu!"

"Karsius?" Gumamku pelan, namun setelah beberapa saat  sosoknya semakin mendekat kini aku semakin yakin bahwa dengan suara dan postur tubuh itu aku tidak mungkin salah. Aku mengangkat tanganku dan melambaik-lambaikan ke arahanya berharap ia mengerti akan kode yang kutunjukkan, untuk pertama kalinya aku tidak pernah sesenang ini ketika bertemu dengan seseorang yang selalu menatapku dengan pandangan penuh kebenciannya. "Astaga Karisus!!!" Seruku menyusul berlari mendekat ke arahnya.

"Karsius itu kau bukan?! Apa yang kau lakukan disini?"

Ia kemudian melepaskan pelindung wajahnya dan membuat pandangan kami bertemu, begitu wajah kami saling bertatapan alisnya mengernyit seperti biasa. "Seharusnya aku yang bertanya, bagaimana bisa kau disini? apa yang membawa seorang putri di hutan perbatasan ini terlebih seorang diri."

"Ceritanya panjang, untuk sekarang kau harus membawaku ke Istana Skrates s e k a r a n g." Tekanku lebih jelas.

"Kau tidak bisa." Jawabnya singkat. "Seluruh akses ke kastil telah tertutup hingga perang ini selesai."

The Empress Choice'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang