Angin bergerak menghembuskan bunga-bunga yang jatuh berguguran, tidak ada rasa sedingin dan sehangat ini. Hanya dengan duduk dan menatap sekitar aku tidak perlu lagi memikirkan masalah duniawi yang dulu sangatlah membebani pikiranku.
Aku melirik Anne yang juga tampak menikmati keindahan taman kerajaan, "Anne, bukankah katamu hari ini Skrates kedatangan tamu dari berbagai kerajaan?"
"Benar, putri."
"Lalu kenapa sedari tadi aku tidak melihat seorangpun selain pelayan kerajaan?"
"Itu karena mereka semua menghadiri jamuan di aula tengah kerajaan Putri." Sepertinya mereka melupakan seorang putri disini sehingga aku tidak mengetahui hal itu.
"Apa mereka melupakanku?."
Anne mengatakan padaku jika istana Skrates dibagi menjadi 4 bagian yang aku sendiripun tidak pahami meski Anne telah menjelaskannya padaku beruang kali, yang pastinya saat ini aku berada di Istana Emerald dimana tempat istirahat para tamu kerajaan yang mengharuskan bermalam dan yang paling dekat dengan kastil utama, tempat jamuan, dan acara utama akan dilaksanakan nantinya.
Tiba tiba saja ia menunduk memohon maaf padaku, "I-Itu tidak benar putri, saya sendirilah yang menolak undangan itu karena sedari dulu anda tidak menyukai jika bertemu dengan banyak orang lagi pula itu tidaklah penting. Karena yang mulia Kaisar Alarick hanya akan hadir pada pesta utama yang mana akan dimulai sekitar beberapa jam lagi."
Sepertinya putri Dementieva tidak jauh berbeda dengan diriku dulu, "Anne itu tidak apa, berdirilah aku tidak akan marah hanya saja jika ada sesuatu tanyakan dulu padaku mungkin aku dapat berubah pikiran."
"Tentu putri, saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."
Meski kenyataanya akupun tidak terlalu menyukai keramaian tapi itu berbeda untuk kali ini. Berhubung aku menggunakan tubuh milik orang lain, menjadi berbeda sepertinya menyenangkan.
Srek srek srek...
Aku tidak ingin banyak bergerak dan menyebabkan tubuhku berkeringat, jika saja tidak ada suara yang membuat rasa penasaranku tumbuh. Di ujung sana terdapat semak semak yang cukup tinggi dan tertata, aku tidak bermaksut kepedan hanya saja aku merasa ada sesuatu yang tengah menatapku dari balik sana.
"Anne, aku akan melihat sekeliling tidak perlu megikutiku." Tidak seperti yang lalu, Anne dengan mudahnya menganggukan kepala dan membiarkanku. Maka ini kesempatanku, siapapun itu kau tidak akan bisa lari.
Semakin aku memasuki taman istana maka semakin indah pula isinya, lagi lagi aku tidak dapat memahami pola pikir Putri Dementieva yang tidak menyukai tanaman terlebih warna warna mencolok. Dia benar benar tidak memahami arti kehidupan.
KRAK...
Buyi patahan ranting yang terinjak membuatku segera menoleh ke arah suaranya, "Apa ada orang disana?" tanyaku menatap sekeliling dan benar saja tidak ada reaksi apapun, ketika aku hendak melanjutkan jalan sebuah liontin yang berkilau tergeletak di atas rerumputan.
Sangat indah, jika aku membawa kalung ini kembali ke dunia asalku maka sama saja seperti membawa sebuah harta karun dan keluargaku akan hidup dengan tentram, "Apa ini milikmu?" Dengan kembali menatap sekitar, tentu kalung ini tidak mungkin ada dengan sendirinya bukan.
"Aku tidak menggigit." Ucapku lagi berusah memancingnya keluar meski sepertinya usahaku gagal jika melihat sekitar yang tidak ada pergerakan apapun membuatku malu seketika. Sedari awal aku tidak seharusnya melakukan sesuatu yang bodoh, berbicara sendiri? benar benar menggelikan.
Ketika aku hendak membalikkan tubuh dan kembali ke tempat Anne, seseorang menyetop langkahku. "Itu milik Agi." Ucap seorang gadis kecil yang akhirnya keluar dari tempat persembunyian miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Choice's
خيال (فانتازيا)'Only one can take the emperor heart' Aku hanyalah seorang mahasiswi tingkat akhir biasa, keseharianku benar benar membosankan. Namun semua itu berubah ketika aku secara tidak sengaja tertabrak truk yang sedang melaju begitu kencang tepat di hari uj...