SCOPRIRE ~ 14

4.4K 273 36
                                    

"Kak... Kak Una... Ih bangun! Kak Una... KAK UNAA...."

Yuna mengerjapkan kedua matanya berkali-kali lalu ia menatap kearah jam dinding berwarna pink yang ada di tergantung didinding kamarnya.

"17.00" batinnya.

"Cepet mandi, kalau udah ditunggu di ruang tamu" setelah itu Lia langsung beranjak pergi keluar dari kamar Yuna.

Yuna masih duduk diatas kasur, terdiam sebentar, mengumpulkan seluruh nyawanya, setelah beberapa detik kemudian barulah ia beranjak pergi ke kamar mandi.

20 menit kemudian, Yuna sudah menyelesaikan ritual mandinya dan sudah memakai piyama teddy bear berwarna hitam, ia pun menyisir rambutnya sebentar lalu langsung keluar kamar dan menuju ke ruang tamu.

"Kena--"

"Kamu buat ulah apa di sekolah?!" belum selesai Yuna berucap, Alan sudah memotong ucapannya.

"Ma--maksud Ayah?"

Alan yang tadinya duduk di sofa langsung berdiri dan menghampiri Yuna "Bilang sama Ayah, kamu buat ulah apa di sekolah Una?!" bentak Alan.

Yuna menunduk takut. Ia benar-benar bingung sekarang.

Selda pun ikut menghampiri Yuna "Kenapa ada surat panggilan orang tua?" tanya Selda dengan nada lembutnya.

Yuna menggeleng pelan, air matanya pun mulai turun.

"Tadi Ayah baca di kertas itu, ini sudah panggilan ke-8 kamu dalam bulan ini" Alan kembali duduk ke sofa "Kenapa gak bilang?" kali ini nada bicara Alan kembali diturunkan.

Yuna menunduk "Maaf Yah" ucapnya pelan.

Selda pun ikut duduk di sofa dan ia menepuk sofa kosong sebelahnya, menyuruh Yuna duduk disitu "Sini"

Yuna duduk disebelah Selda dengan kondisi masih menunduk "Kamu sering dapat surat panggilan?"

Yuna menatap Selda takut "Maaf Bun"

"Apa karena kamu nyembunyiin identitas kamu?"

"Takut juga"

"Ini kenapa bisa dapat lagi?" tanya Alan serius.

"Maaf Yah, Una tadi berantem sama Wina"

"Gara-gara?"

"Una gak suka direndahin, Una gak suka digosipin, jadi gak salah kan Una ngebela diri? Eh malah Una yang dihukum, dia juga jambak rambut Una ya Una lawanin lah" Yuna mengeluarkan semua unek-uneknya.

"Besok Ayah ke sekolah kamu"

Kedua mata Yuna membulat sempurna "Hah? Jangan Yah, gak usah, Ayah kan mau kerja--"

"Habis dari sekolah kamu, Ayah kerja"

Yuna menggigit bibir bawahnya "Gak usah Yah, gak papa kok"

"Lagian kamu sih buat masalah di sekolah, Bunda pernah ajarin kamu begitu hmm?"

Yuna menggeleng lemah "Gak pernah Bun, Maafin Una"

"Sudah berapa kali kamu ngucap kata maaf?" Alan menatap Yuna serius membuat Yuna menatap Ayahnya itu takut.

"Apa dengan berkali-kali mengucap kata maaf kamu bisa berubah?"

Yuna terdiam seribu bahasa. Apa ia akan berubah, be a good girl? Oh No!

"Ini pertama dan terakhir Ayah ke sekolah kamu karena masalah" setelah mengucapkan kalimat tersebut Alan langsung pergi entah kemana meninggalkan Selda dan Yuna yang masih di ruang tamu.

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang