SCOPRIRE ~ 24

3.4K 190 19
                                    

Seminggu sudah usai kejadian Gerlan menyatakan cinta kepada Yuna dan Randy menyatakan cinta kepada Keysa. Itu tandanya hari ini kedua pasangan itu sudah tidak ada hubungan apa-apa. Dan tepat hari ini Ulangan kenaikan kelas akan dilaksanakan.

"Makasih buat seminggu ini, ternyata lo orangnya romantis juga," Yuna terkekeh pelan setelah mengucapkan kalimat tersebut. Kini mereka berdua sedang mengobrol di Taman belakang sekolah. Padahal ini sudah jam pulang sekolah, namun mereka masih mengobrol disana.

"Awalnya gue kira lo gak bakal mau bantu gue, ternyata gue salah perkiraan, makasih ya udah bantu gue," ucap Yuna pelan namun terdengar jelas di indra pendengaran Gerlan.

"Dan seminggu ini juga lo bener-bener ngatur gue, mulai dari gak boleh datang telat, selalu ngerjain PR dirumah, gak ngelanggar aturan Sekolah, tapi gue rasa gue mulai terbiasa dengan itu semua"

"Gue harap lo bisa berubah beneran," sahut Gerlan.

"Okey ketua osis! Btw, mulai sekarang kita temenan aja deh gak usah musuhan lagi, capek gue berantem mulu"

"Lo nya aja suka nyari gara-gara"

"Yakan lo tau lah ya gue orangnya emang gitu

Gerlan menghela nafasnya, "Iya gue tau"

Yuna menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, "Emm Ger, gue ada urusan, gue duluan ya," ucap Yuna dan tanpa menunggu balasan dari Gerlan ia langsung bergegas pergi.

Yuna menemui Daffi diparkiran, dilihatnya Daffi berdiri didepan mobilnya, Yuna sangat yakin Daffi pasti sedang menunggunya.

"Lama?"

"Sangat lama,"

Yuna terkekeh pelan, "Maaf tadi ngobrol bentar sama Gerlan," jelas Yuna.

Daffi menatap Yuna dengan tatapan menyelidik, "Tentang?"

"Gue cuman bilang makasih ke dia, udah,"

"Gue kira lo memperpanjang status pacaran lo,"

Yuna menahan tawanya, "Pffttt! Ngaco lo! Lo pasti cemburu kan, ngaku!"

"Pede banget!," Daffi menyentil jidat Yuna membuat Yuna mendengus kesal.

Yuna mencubit kedua pipi Daffi gemas, "Ngeselin banget sih!"

"Biarin"

Yuna memanyunkan bibirnya kesal, hal iu membuat Daffi tersenyum tipis lalu mengusap puncak kepala Yuna, "Masih mau ngambek atau pulang?"

"Makan"

"Itu gak masuk pilihan ya, kok lo ngelunjak." Daffi memutar bola matanya malas.

"Yaudah gue ngambek!"

"Oke, gue pulang dulu Ayuna,"

"Ehhh jangan dong! Tega banget biarin cecan sendirian disini!," kesal Yuna karena Daffi orangnya tidak pekaan.

"Mau makan dimana?"

Kedua mata Yuna berbinar-binar mendengar ucapan Daffi, "Emm pengen makan bakso yang di pertigaan Dap,"

"As your wish." Daffi membukakan pintu mobil, membiarkan Yuna masuk terlebih dahulu, barulah ia yang masuk. Daffi pun mulai mengendarai mobil tersebut.

"Kenapa hati ini begitu sakit melihatmu tertawa bersama orang selain aku?," tanpa disadari ternyata sedari tadi ada seseorang yang menyaksikan interaksi antara Yuna dan Daffi.

🎈🎈🎈

Yuna telah menghabiskan dua mangkuk bakso, sedangkan Daffi satu saja belum habis.

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang