SCOPRIRE ~ 36

2.3K 181 18
                                    

"Kenapa sih Na? Kayaknya galau banget," ucap Selda kearah Yuna yang duduk diatas kasur dengan wajah ditekuk. Selda pun duduk dihadapan putrinya itu.

"Bun, tadi pas di Sekolah, Daffi aneh banget tau gak sih," ucap Yuna.

Selda menaikkan sebelah alisnya, "Aneh gimana?."

"Diem-diem gitu, pas diajak ngobrol malah ketus nyahutnya, terus tadi Una ngajak ke Mall malam ini, tapi dia gak mau, katanya dia mau nemenin Ara ke toko buku," cerocos Yuna.

Selda menangguk paham, "Mungkin Daffi memang mau nemenin Ara."

"Masa sih Bun? Biasanya juga Ara kalau mau ke toko buku ngajak Lia," sahut Yuna.

"Siapa tau kali ini dia minta ditemenin Abangnya kan?."

Yuna menghela nafasnya lalu ia mengangguk singkat, "Bener juga sih."

Selda tersenyum kecil, tangannya terulur mengusap puncak kepala Yuna, "Tapi, bisa aja Daffi cemburu."

Kening Yuna mengkerut mendengar ucapan Bundanya itu, "Cemburu?."

"Kamu kan deket banget sama dia, siapa tau dia baper sama kamu. Akhirnya kamu jadian sama Gerlan, dan dia cemburu," jelas Selda.

"Kalau dipikir-pikir, masuk akal juga." Batin Yuna.

"Terus, Una harus gimana dong? Kan Una cuman nganggap Daffi itu sahabat."

"Mending sekarang kamu tidur, besok harus Sekolah kan."

Yuna tersenyum dan mengangguk singkat, lalu ia berbaring diatas kasurnya itu. Selda pun memakaikan Yuna selimut tebal, ia mengusap puncak kepala Yuna dengan sayang.

"Una sayang Bunda."

"Bunda juga sayang Una, good night sayang."

"Night juga Bunda."

🎈🎈🎈

Yuna berjalan di koridor Sekolah, seluruh murid yang melihatnya berjalan di koridor pun langsung menatap Yuna dengan tatapan kagum. Itu hal biasa bagi seorang Ayuna, sudah biasa ia ditatap seperti itu.

Ia berpisah dengan Gerlan di parkiran, karena Gerlan harus rapat dengan anggota osis lainnya.

Yuna menaruh tasnya diatas meja, ia menatap sekelilingnya, teman-teman sekelasnya itu sedang menatap kearahnya.

"Ngapain lo semua liatin gue begitu hah?!," sentak Yuna.

"Muka lo ditekuk gitu kenapa sih? Masih pagi juga," tegur Cici.

"Gue lagi gak mood," sahut Yuna.

"Keysa mana?," tanya Cici.

"Mana gue tau, gue gak serumah sama dia!," kesal Yuna.

"Sensian amat sih," gumam Cici.

🎈🎈🎈

"Lo punya mata gak sih!," bentak Yuna kearah orang yang barusan menyenggolnya.

"Punya lah, lo gak liat mata gue? Oh atau mata lo gak berfungsi hmm?." Wanita itu menatap Yuna dengan tatapan merendahkan.

"Win, gue gak ada cari masalah sama lo, kenapa lo gangguin gue terus hah?!." Yuna menatap tajam lawan bicaranya itu. Orang yang menjadi lawan bicaranya adalah Wina.

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang