Yuna memasukkan buku-buku serta alat tulisnya kedalam tas. Ia mengarahkan sebuah cermin minin kedepan wajahnya, Yuna menatap wajahnya di pantulan cermin tersebut.
"Gak usah ngaca mulu lo!." Keysa merampas cermin mini milik Yuna, lalu ia mengarahkan cermin mini tersebut kedepan wajahnya.
"Gak usah ngaca mulu lo!." Yuna mengikuti gaya bicara Keysa, ia merampas cermin mini tersebut dan memasukkannya kedalam tas.
Keysa memutar kedua bola matanya malas, "Dah lah gue pulang duluan ya, bye..."
"Yoi."
Setelah Keysa keluar dari ruang kelas, tak lama kemudian Yuna pun keluar juga dari ruang kelas, ia melihat Gerlan sudah menunggunya didepan ruang kelas tersebut.
"Ayok," ucap Gerlan.
"Ger, gue pulang sama Daffi ya," ucap Yuna santai.
Gerlan menatap Yuna bingung, "Memangnya kenapa?," tanya Gerlan.
"Gak papa, gue udah lama aja gak bareng dia," sahut Yuna.
"Yun..." panggil seorang lelaki membuat Yuna dan Gerlan menatap kearah lelaki tersebut.
"Gue duluan Ger." Yuna menghampiri Daffi sembari tersenyum tipis, "Yok."
Gerlan menatap kepergian Yuna dan Daffi, ia menghela nafasnya perlahan, ia tak bisa melarang Yuna bersama Daffi, karena Daffi adalah sahabat dekatnya. Dan akhirnya Gerlan pun memilih untuk pulang sendiri.
🎈🎈🎈
"Gue mau mampir kerumah lo ah Dap," ucap Yuna.
Kini mereka berdua berada didalam mobil, mereka sudah membeli seblak, dan tujuan mereka sekarang adalah pulang.
"Kenapa?," tanya Daffi, matanya masih fokus menatap kearah jalan raya.
"Gue gak mau berbagi sama Lia," sahut Yuna santai.
Daffi terkekeh pelan, "Tau gitu beliin Lia juga."
"Gak usah, keenakan dianya," ucap Yuna melarang.
"Gak papa ya gue kerumah lo? Dirumah lo ada siapa? Tante Cynta ada? Om Arka ada?," tanya Yuna tanpa jeda.
"Ayah kan kerja, kalau Bunda paling ke Cafe."
"What what what?! Tante Cynta suka ke Cafe? Buset kek anak muda aja," kaget Yuna.
"Gak gitu, Bunda gue kan buka Cafe, jadi ya gitu, Bunda lebih sering di Cafe daripada dirumah, kecuali ada Ayah dirumah," jelas Daffi.
Yuna mengangguk paham, "Oh... jadi lo dirumah cuman sama Daffa Ara?."
"Iya. Sama pembantu juga," tambah Daffi.
"Oh..."
🎈🎈🎈
"Assalamualaikum sahabat!," ucap Yuna semangat dengan suara lumayan nyaring, ia berdiri didepan pintu rumah mewah.
Ceklekkk...
"Waalaikumsallam, berisik lo!." Baru saja Daffa membuka pintu, ia langsung ngedumel.
"Sirik aja lo!."
"Sssttt... masuk Yun," ajak Daffi.
Dengan semangat, Yuna pun masuk kedalam rumah mewah tersebut. Yuna menatap sekelilingnya, masih sama, tidak ada yang berubah, rumah itu selalu tampak rapi.
Yuna duduk di sofa ruang tamu, "Ara mana?," tanya Yuna kearah Daffi.
"Mana gue tau, kan gue baru datang juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCOPRIRE
Teen Fiction•𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺 02 𝘰𝘧 𝘚𝘦𝘢𝘣𝘦𝘳𝘵 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺• [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Cerita ini mengisahkan tentang Ayuna Audreyla Seabert yang berhasil menemukan kebahagiaannya. Namun, kebahagiaannya itu hanya bersifat sementara. Seseorang yang telah membuatnya bahagia, p...