Brakkk...
Yuna menggebrak meja yang ada di Kantin membuat seluruh pasang mata pun menatap kearahnya. Tanpa rasa takut, Yuna menghampiri Valencia yang sedang mengobrol dengan Gerlan.
Yuna berdiri ditengah antara Valencia dan Gerlan, Yuna menatap tajam Valencia, "Ngapain lo ngobrol sama cowok gue hah?!."
Gerlan memegang pundak Yuna, "Yun, gue sama dia cuman gak sengaja ngobrol—"
"Apa? Lo mau belain dia?!," sentak Yuna.
Gerlan menggeleng pelan, "Enggak."
Yuna maju selangkah mendekat kearah Valencia, "Gue peringatin sama lo, jangan deket-deket sama Gerlan!."
Valencia tersenyum miring, "Kenapa? Lo takut ya Gerlan gue rebut?."
"Dih? Gue gak takut sama sekali! Gue cuman kasian aja sama Gerlan kalau harus dideketin sama cewek centil kayak lo." Yuna tersenyum meremehkan kearah Valencia.
Valencia mendorong Yuna membuat Yuna sedikit termundur, "Lo ngatain gue?," bentak Valencia.
"Ngapain lo dorong-dorong gue hah?!."
Plakkk...
Yuna menampar pipi kanan Valencia tanpa rasa takut, ia menarik rambut Valencia dengan kuat, "Lo jangan macem-macem sama gue! Mending lo pergi dari sini, dan ingat kata-kata gue tadi, jangan dekatin cowok gue!," ucap Yuna dengan suara pelan namun tegas.
"Le—lepasin," lirih Valencia.
Yuna melepaskan tangannya dari rambut Valencia, "Pergi sana!."
Valencia pun mengalah, ia pergi dari area Kantin, entah pergi kemana.
Yuna beralih menatap kearah Gerlan yang menatapnya dengan tatapan santai, "Gue gak suka lo deket-deket sama dia!," peringat Yuna.
Gerlan menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa? Lo cemburu?."
"Iyalah!."
"Terus yang tadi itu siapa?," tanya Erick sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo diem aja! Gak perlu tau!," sahut Neera gregetan.
"Ya udah ayok ke Aula Inti," ajak Keysa dan dibalas anggukan oleh teman-temannya yang lain.
🎈🎈🎈
Gedung Aula Inti Altavia High School sudah sangat ramai, murid Altavia High School sudah sangat banyak, belum lagi murid dari Sekolah lain yang juga berdatangan. Yuna dan teman-temannya pun sudah duduk di kursi yang disediakan.
Berbagai macam acara dilaksakan, dan kini sampailah mereka di acara bebas. Bagi murid yang ingin menyanyi dan lainnya diperbolehkan untuk naik keatas panggung.
"Dapi itu katanya lo mau nyanyi!," ucap Zia dengan semangat.
"Dapi bisa nyanyi?," kaget Daffa.
"Anjir lo saudaranya kok gak tau!,"sahut Vendra.
"Dapi mempunyai bakat terpendam, keren!,"ucap Dilla.
"Buruan sana Dap!," suruh Keysa.
"Gak," sahut Daffi singkat.
"Sok malu-malu! Buruan! Gue pengen denger lo nyanyi," ucap Yuna.
Daffi menghela nafasnya, "Hmm ya udah." Daffi pun berjalan menuju keatas panggung.
"Anjir giliran Yuna yang nyuruh langsung gercep," ucap Keysa.
"Kan dia naksir, tapi keduluan, jadi sadboy deh," ucap Neera.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCOPRIRE
Roman pour Adolescents•𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺 02 𝘰𝘧 𝘚𝘦𝘢𝘣𝘦𝘳𝘵 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺• [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Cerita ini mengisahkan tentang Ayuna Audreyla Seabert yang berhasil menemukan kebahagiaannya. Namun, kebahagiaannya itu hanya bersifat sementara. Seseorang yang telah membuatnya bahagia, p...