SCOPRIRE ~ 28

2.5K 188 10
                                    

Hari ini adalah minggu ketiga usai keberangkatan Aldev ke Belanda, yang artinya dalam waktu dekat Aldev akan segera kembali ke Indonesia.

Sore itu, Yuna sedang duduk santai di sofa ruang tamu sembari memasang kutek di kuku kelingkingnya.

Tok...tok...tok...

Yuna menghentikan kegiatannya, menatap kearah pintu yang tertutup rapat itu, siapa yang bertamu sore-sore begini?.

Karena malas bergerak, Yuna pun memutuskan untuk memanggil Bi Atun untuk membukakan pintu.

"BIIII....BIII ATUNNNN....," teriaknya namun sama sekali tak ada sahutan dari Bi Atun.

Yuna mendengus kesal, ia menaruh kutek yang dipegangnya itu diatas meja, lalu ia berjalan kearah pintu dengan malas.

Ceklekkk...

Terlihatlah seorang wanita cantik saat Yuna berhasil membuka pintu.

"Nyari siapa Tante? Nyari Bunda ya?," tanya Yuna saat menyadari ternyata yang bertamu adalah Dinda.

Dinda menggeleng pelan, "Enggak Yuna, liat Naura gak?," tanya Dinda to the point.

"Kak Naura? Gak liat Tan, Kak Naura gak ada main kesini," sahut Yuna, "Memangnya kenapa Tan?," tanya Yuna.

"Naura belum pulang, tadi dia pamit ke Sekolah katanya ada kegiatan apa gitu, dia bilang gak lama, tapi sampai sekarang belum pulang," jelas Dinda dengan nada panik.

Yuna mengangguk paham, "Mungkin Kak Naura main kerumah temennya, coba Tante telpon salah satu temennya Kak Naura," ujar Yuna memberikan saran.

Dinda terdiam sejenak memikirkan ucapan Yuna, "Tapi temennya Naura cuman Uci, tadi Tante kesana, katanya Naura gak ada disana, dan Uci juga udah pulang dari tadi siang."

"Gimana ya Tante." Yuna tampak ikut berpikir.

"Ada apa Din?," tanya Selda yang tiba-tiba datang dan berdiri disebelah Yuna.

"Kak Selda liat Naura gak?," tanya Dinda langsung.

Selda menggeleng pelan, "Enggak, belum pulang?,"

"Belum," sahut Dinda.

"Tungguin aja dulu, siapa tau dia mampir kerumah temennya kan," ucap Selda mencoba menenangkan Dinda.

Dinda menghela nafasnya lalu tersenyum tipis, "Iya Kak, gue pulang dulu ya," pamitnya.

"Iya Din."

Dinda pun kembali menuju ke rumahnya.

"Kemana ya Bun kira-kira Kak Naura," ucap Yuna sembari menutup pintu.

"Mana Bunda tau, mungkin dia main kerumah temennya terus lupa ijin."

Yuna mengangguk mengiyakan, ia pun kembali duduk di sofa melanjutkan kegiatannya yang tadi. Sedangkan Selda menonton televisi di ruang tengah bersama Lia.

Tok...tok...tok...

"Huh!," jengkel Yuna.

"Siapa lagi sih!," kesalnya. Ia menaruh kuteknya itu diatas meja dan berjalan kearah pintu dengan kaki yang dihentak-hentakan karena kesal.

Ceklekkk...

"Assalamualaikum princess Ayah..." Ternyata yang datang adalah Alan.

Yuna tersenyum kearah Ayahnya itu, "Waalaikumsallam Ayahku sayang, silahkan masuk," ucapnya, setelah itu ia kembali cemberut.

"Kenapa mukanya ditekuk gitu?."

"Una tuh lagi asyik pakai kutek, tiba-tiba Tante Dinda ngetok pintu, terus gak lama kemudian Ayah lagi, mana Bi Atun diteriakin gak denger," adu Yuna.

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang