"Mungkin betul kata lo, tuh ketos otaknya agak mereng"
Yuna mengangguk "Maybe"
"Eh gak mungkin lah! Dia itu murid teladan di sekolah, murid yang diunggul-unggulkan sama guru-guru. Bukan cowok bar bar" sambung Yuna.
"Iya juga-- mungkin dia memang ada sedikit gangguan saraf"
Keysa memainkan ponselnya sambil makan dan Yuna juga melakukan hal yang sama, dan sempat terjadi keheningan diantara mereka berdua.
"Abis ni kemana Yun?" tanya Keysa membuat suasana tak tegang lagi.
"Emm, kemana aja deh, terserah"
"Bioskop?"
"Bioskop? Bareng lo? Ogah! Dikata jomblo gue ke bioskop bareng lu!" sahut Yuna langsung.
"Tapi kan Yun--"
"Apa?!"
"Lo emang jomblo"
"KEYSA!" pekik Yuna kesal dengan ucapan Keysa.
"Iya iya... Btw besok berangkat sekolah lo kan yang jemput gue?"
Yuna memutar bola matanya malas "Emang biasanya siapa? Doi? Kayak punya aja!"
"Tapi lo berangkat jam berapa? Kayak biasa? Duh, gue ikut sister gue aja ya"
"Emang kenapa?"
"Gue mau keliling sekolah dulu, mau malakin orang-orang, udah lama nih mereka gak tagihan" sahut Keysa santai.
"Missqueen banget sih lo, padahal anak Pak dokter!" cibir Yuna.
"Biasanya lo juga gitu!" Keysa cemberut.
"Ya udah lo berangkat aja bareng Kak Zia, gue mau datang telat kayak biasa, biarin aja tuh ketos sampe kesel nyatat nama gue"
"Btw Yun--"
"Apa lagi?" potong Yuna kesal.
"Ngapain sih lo nyembunyiin identitas lo segala? Kayak gak ada kerjaan aja!"
"Emang gak ada kerjaan, kan gue pengangguran"
"Idih!"
"Suka-suka gue lah, bokap nyokap gue aja gak sewot, lah elu yang cuman babu gue kok sewot! Gak boleh gitu sama majikan, oke?!"
Keysa menatap Yuna tajam bercampur kesal "Enak aja lo ngatain gue babu, gue jadi saudara lo aja ogah!"
"Emang gue mau jadi saudara lo?"
"Gue juga gak mau kelez!"
"Please deh ya, saudara gue itu cakep, cantik, kagak buluk kayak lo!" ucap Yuna tak mau kalah.
"Gak usah sok deh lo! Muka pembantu gue sama muka lu aja, jauh cantik muka pembantu gue!" Keysa juga semakin tak mau kalah.
"Berani ya lo ngelawan majikan?!"
"Maksud lo apa ngatain gue babu?!"
"Gue gak bilang gitu, lo nya aja yang nyadar"
"tau ah!"
"Kalah kan lo" goda Yuna.
"Serah!" ketus Keysa.
"Jadi besok lo gak bareng gue nih?"
Keysa menggeleng pelan "Gak. Gak papa kan?"
"Ya gak papa lah"
🎈🎈🎈
Keesokan harinya, seperti biasa, jam sudah menunjukkan pukul 07.30 namun Yuna masih terlihat santai memakai seragam sekolahnya. Ia memang tidak suka buru-buru, apalagi buru-buru ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCOPRIRE
Teen Fiction•𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺 02 𝘰𝘧 𝘚𝘦𝘢𝘣𝘦𝘳𝘵 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺• [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Cerita ini mengisahkan tentang Ayuna Audreyla Seabert yang berhasil menemukan kebahagiaannya. Namun, kebahagiaannya itu hanya bersifat sementara. Seseorang yang telah membuatnya bahagia, p...