"Dua minggu lagi kita bakal ngadain pensi sekaligus pemilihan ketua dan wakil ketua osis yang baru." Ketua kelas XI IPA 3 itu memberikan pengumuman kepada teman-teman sekelasnya.
"Terus? Tujuan lo ngasih tau itu apa?," tanya Yuna malas.
"Ya gak papa sih, gue cuman ngasih tau."
"Keysa! Budeg lo ya gue teriakin dari tadi!," kesal Cici.
"Apa?!."
"Itu dicariin Randy."
Keysa langsung pergi keluar kelas untuk menghampiri Randy.
"Kenapa?," tanya Keysa kearah lelaki yang berstatus sebagai pacarnya itu.
"Nanti pulang Sekolah tungguin gue dulu, gak lama kok, mungkin sekitar tiga puluh menit, gue ada rapat osis—"
"Rapat lagi rapat lagi," omel Keysa.
Randy mengusap puncak kepala Keysa, "Sebentar lagi kan mau pensi, mau pemilihan ketos dan waketos baru juga, jadi banyak yang harus dipersiapkan," jelas Randy.
"Iya," ketus Keysa.
"Nanti suruh Yuna tungguin Gerlan juga, oh iya kalian nunggunya didepan ruang osis ya, jangan kemana-mana, jangan berantem sama WinaCS."
"Ih! Gue sama Yuna bukan anak kecil, jadi terserah kita lah mau nunggu dimana."
Randy menghela nafasnya, lalu ia memegang kedua pundak Keysa, "Iya terserah, mau di Kantin juga boleh, tapi kabarin, biar gue sama Gerlan gak susah nyarinya."
"Iya iya."
"Sana masuk kelas, jangan bolos."
Keysa mengangguk singkat, setelah itu ia pun masuk kedalam kelasnya, dan tentunya dengan wajah cemberutnya.
"Kenapa lagi lo?," heran Yuna saat melihat wajah Keysa cemberut.
"Ntar pulang Sekolah kita disuruh nunggu Randy sama Gerlan dulu, mereka mau ra—"
"Rapat lagi?!," kesal Yuna.
Keysa mengangguk singkat, "Hmm."
"Males banget gue, pulang duluan yok Key."
"Naik apa? Lo bawa mobil emang?," tanya Keysa.
Yuna menggeleng pelan, "Gak, kan bisa nebeng. Daffa, Daffi, Vendra, dan Arsya kan ada, ya nebeng mereka lah!."
"Lo aja deh, gue nunggu Randy."
"Ah gak asik lo! Ya udah iya gue nunggu Gerlan juga."
🎈🎈🎈
Saat bel pulang Sekolah dibunyikan, Yuna dan Keysa pergi menuju ke depan Ruang osis untuk menemui pacar mereka masing-masing.
"Gerlan!," panggil Yuna.
Gerlan langsung menghampiri Yuna, "Gue rapat dulu, gak lama kok, tunggu ya."
"Gak bisa ya kalau lo gak usah ikut rapat?," tanya Yuna dengan polosnya.
"Ya gak bisa lah, kan gue ketua osis."
"Seandainya gue tiba-tiba sakit terus pingsan, lo bakal mentingin gue atau rapat?," tanya Yuna lagi.
Gerlan menatap Yuna bingung, "Lo ngomong apa sih?."
"Jawab dulu!."
"Gue mentingin lo."
"Gimana ya caranya supaya pingsan." Yuna menyalakan handphone nya lalu membuka aplikasi google dan mencari tutorial pingsan.
Gerlan langsung merampas handphone milik Yuna, "Kenapa sih lo? Gue rapat dulu bentar, jangan kemana-mana." Gerlan pun masuk kedalam ruangan osis, dan ia membawa handphone Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCOPRIRE
Teen Fiction•𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺 02 𝘰𝘧 𝘚𝘦𝘢𝘣𝘦𝘳𝘵 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺• [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Cerita ini mengisahkan tentang Ayuna Audreyla Seabert yang berhasil menemukan kebahagiaannya. Namun, kebahagiaannya itu hanya bersifat sementara. Seseorang yang telah membuatnya bahagia, p...